Ketika Orang Tua Merasa Tidak Mampu Mengajar Matematika
Salah satu tantangan terbesar bagi orang tua homeschooling adalah ini:
“Saya tidak bisa mengajar matematika. Apakah saya masih bisa homeschooling anak?”
Jawabannya: bisa.
Homeschooling tidak berarti orang tua harus bisa semua pelajaran, termasuk matematika yang sering dianggap “momok” oleh banyak orang dewasa.
Homeschooling justru memberi fleksibilitas untuk mencari cara belajar terbaik untuk anak, bahkan ketika orang tua tidak memiliki latar belakang pendidikan guru atau kemampuan akademik tinggi.
Dalam artikel ini, Anda akan menemukan:
- Alasan umum orang tua kesulitan mengajar matematika.
- Solusi realistis dan praktis bagi keluarga homeschooling.
- Panduan sistematis menghadapi pelajaran matematika dari TK hingga SMA.
- Rekomendasi fleksibel bersama Flexi School Bintaro.
Kenapa Orang Tua Sering Kesulitan Mengajar Matematika?
Berikut adalah beberapa alasan umum yang membuat orang tua merasa tidak bisa atau tidak percaya diri:
- Pengalaman buruk saat sekolah dulu
Banyak orang tua sendiri tumbuh dengan anggapan “matematika itu sulit”, sehingga trauma ini terbawa ketika harus mengajarkannya ke anak. - Metode pengajaran sekarang berbeda
Metode belajar matematika anak zaman sekarang (konstruktivisme, CPA approach, logika visual) bisa jadi sangat berbeda dari cara orang tua dulu belajar. - Kekhawatiran salah mengajarkan konsep dasar
Matematika punya sifat berjenjang. Orang tua takut satu kesalahan kecil di awal membuat anak bingung bertahun-tahun ke depan. - Kurangnya waktu atau energi
Terutama jika kedua orang tua bekerja, mengajar matematika seringkali butuh waktu khusus dan fokus tinggi. - Tidak tahu sumber belajar yang tepat
Ada banyak buku, aplikasi, dan video — tapi mana yang cocok untuk anak homeschooling?
Apakah Semua Orang Tua Homeschooling Harus Bisa Ajar Matematika?
Tidak. Orang tua tidak harus bisa mengajar semua mata pelajaran, termasuk matematika.
Yang dibutuhkan adalah:
- Komitmen untuk menyediakan lingkungan belajar yang sehat.
- Kemampuan mengelola sumber daya (waktu, guru les, komunitas, materi).
- Kesediaan untuk belajar bersama anak atau mencari bantuan yang sesuai.
Dalam homeschooling, orang tua adalah manajer pembelajaran, bukan satu-satunya guru.
Solusi Praktis untuk Menghadapi Tantangan Mengajar Matematika
1. Gunakan Tutor atau Guru Les Berkualitas
Anda tidak perlu memaksakan diri mengajar matematika jika memang bukan keahlian Anda.
Saat ini tersedia berbagai pilihan guru:
- Guru privat datang ke rumah
- Les online via Zoom atau WhatsApp
- Grup belajar bersama anak-anak lain
Flexi School, misalnya, menyediakan layanan penyusunan jadwal belajar yang bisa disesuaikan dengan waktu orang tua dan waktu les anak.
2. Gunakan Aplikasi atau Platform Belajar Interaktif
Beberapa aplikasi populer dan efektif untuk belajar matematika homeschooling:
- Khan Academy (gratis, bahasa Inggris).
- Zenius, Ruangguru, Pahamify (lokal, berbayar dan gratis),
- Matific dan Elephant Learning untuk anak SD.
Gunakan waktu 15–30 menit sehari untuk eksplorasi lewat aplikasi agar anak tidak jenuh.
3. Terapkan Matematika dalam Kehidupan Nyata
Untuk anak TK-SD, matematika bukan soal angka di buku, tapi keterampilan hidup.

Contoh:
- Mengukur tepung saat memasak,
- Membagi kue jadi beberapa bagian.
- Menghitung uang belanja atau tabungan.
- Membuat grafik sederhana dari hobi (misalnya, waktu bermain atau membaca).
Semakin nyata, semakin mudah anak memahami konsep.
4. Belajar Bersama (Learning Partner)
Alih-alih menjadi “guru”, jadilah “teman belajar”.
- Diskusi soal bareng anak
- Lihat video pembelajaran bersama
- Tanyakan: “Kamu ngerti bagian ini gimana? Jelasin ke Ayah/Bunda ya…”
Cara ini justru membuat anak:
- Lebih percaya diri
- Terlatih menjelaskan ulang
- Menjadi pembelajar mandiri
5. Fokus pada Pemahaman, Bukan Hafalan Rumus
Matematika bukan hanya hafalan. Fokuslah pada:
- Pemahaman konsep dasar (jumlah, pola, pengelompokan)
- Penyelesaian masalah nyata
- Logika berpikir
Jangan buru-buru ke soal sulit. Anak perlu fondasi kuat dulu agar tidak pusing saat naik ke jenjang berikutnya.
Panduan Matematika Berdasarkan Jenjang (TK – SMA)

Homeschooling TK (Usia 4–6 Tahun
Fokus utama: Pengenalan konsep matematika dasar. Aktivitas:
- Mengenal angka 1–10 melalui lagu.
- Menyortir benda berdasarkan warna dan bentuk.
- Menyusun balok berdasarkan tinggi.
- Mengenal konsep banyak – sedikit.
Waktu belajar: 15–30 menit per hari
Tidak butuh buku, cukup benda konkret dan aktivitas sehari-hari.
Homeschooling SD (Usia 7–12 Tahun)
Fokus utama: Operasi dasar, logika, dan pemecahan masalah.
Aktivitas:
- Belajar penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian
- Gunakan alat bantu visual seperti sempoa atau kancing
- Gunakan permainan logika (sudoku, tangram, puzzle)
- Latihan soal dalam konteks cerita
Sumber belajar: Buku tematik SD, LKS, aplikasi seperti Matific, KelasKita, atau buku BSE Kemdikbud.
Homeschooling SMP (Usia 13–15 Tahun)
Fokus utama: Konsep aljabar, geometri, grafik, dan pemodelan.
Strategi:
- Gunakan YouTube atau platform interaktif seperti Khan Academy untuk visualisasi
- Mulai libatkan anak dalam proyek data (misal: mengukur suhu selama seminggu, lalu buat grafik)
- Ajarkan anak cara memecah soal dan menjelaskan logikanya
Jadwalkan 3–4 sesi per minggu, durasi 45–60 menit.
Homeschooling SMA (Usia 16–18 Tahun)

Fokus utama: Persiapan UTBK-SNBT, pemodelan matematika, dan logika tingkat lanjut.
Strategi:
- Latihan soal UTBK/TKA sejak kelas 11
- Mengikuti kelas online atau bootcamp matematika
- Menggunakan buku latihan seperti “Mandiri”, “Intan Pariwara”, atau TOBK
Untuk anak yang ingin kuliah teknik, sains, atau IT: perlu jadwal belajar yang teratur dan serius, disertai bimbingan tutor profesional.
Bagaimana Jika Anak Juga Tidak Suka Matematika?
Jika orang tua dan anak sama-sama tidak suka matematika, fokuslah pada:
- Memahami alasan anak tidak suka (tekanan? trauma? tidak paham dasarnya?)
- Mengaitkan matematika dengan hal yang disukai anak
- Contoh: Anak suka game? Ajak buat scoring atau statistik
- Anak suka desain? Bahas simetri dan pola
- Cari guru yang bisa membangkitkan semangat
Kadang bukan karena anak bodoh matematika, tapi karena belum menemukan cara belajar yang cocok.
Fleksibilitas Jadwal Belajar Matematika di Homeschooling
Di homeschooling, tidak harus belajar matematika setiap hari.
Contoh pola jadwal fleksibel:
- 3x seminggu matematika dasar
- 2x seminggu project matematika
- 1x seminggu latihan soal evaluasi
- 1x per bulan konsultasi dengan tutor
Peran Flexi School:
Flexi School saat ini menyediakan layanan bantu penyusunan jadwal homeschooling, termasuk untuk:
- Menyusun waktu belajar matematika
- Menyesuaikan dengan waktu les privat
- Mengatur waktu yang pas untuk orang tua bekerja dan tetap bisa mendampingi
Tips Orang Tua yang Tidak Bisa Matematika Tapi Ingin Tetap Terlibat
- Jangan malu bertanya ke tutor atau komunitas
- Fokus pada manajemen waktu dan proses belajar, bukan isi materi
- Dukung anak secara emosional, bukan teknis
- Gunakan evaluasi mingguan: Apa yang sudah dipahami, apa yang belum?
- Kenalkan anak dengan dunia nyata yang butuh matematika (keuangan, pengukuran, bisnis)
Homeschooling Tanpa Pusing Matematika? Bisa di Flexi School
Tidak bisa matematika bukan alasan untuk menyerah homeschooling.
Dengan pendekatan yang tepat, anak tetap bisa mahir matematika tanpa Anda harus menjadi guru matematika.
Flexi School Bintaro membantu orang tua homeschooling:
✅ Menyusun jadwal belajar yang fleksibel
✅ Menyesuaikan jadwal dengan waktu orang tua bekerja
✅ Memberikan saran waktu terbaik untuk belajar dan les privat
✅ Membantu kurasi aktivitas pembelajaran sesuai kebutuhan anak
📞 Konsultasi GRATIS untuk penyusunan jadwal homeschooling anak Anda, kontak WA kami segera.
📈 SEO On-Page (Untuk Plugin Yoast SEO)
🔹 SEO Title:
Tak Bisa Ajar Matematika? Ini Solusi Orang Tua Homeschooling
🔹 Meta Description:
Tak bisa mengajar matematika? Tenang, Anda tetap bisa homeschooling anak. Simak solusi praktis untuk orang tua homeschooling yang kesulitan matematika, plus tips menyusun jadwal belajar bersama Flexi School.
🔹 URL Slug:
solusi-homeschooling-matematika-orang-tua
🔹 Focus Keyphrase:
tidak bisa mengajar matematika
🔹 Additional Keyphrases:
- homeschooling matematika anak
- solusi belajar matematika homeschooling
- orang tua tidak bisa matematika homeschooling
- guru les matematika homeschooling
- belajar matematika homeschooling indonesia
🔹 Image ALT Text:
- “Anak belajar matematika homeschooling”
- “Orang tua mendampingi belajar matematika di rumah”
- “Jadwal les matematika anak homeschool”