Thursday, 21 Nov 2024
  • Sekolah Pertama Menerapkan Agile Education Berbasis Kurikulum Aqil Baligh dan Fitrah
  • Sekolah Pertama Menerapkan Agile Education Berbasis Kurikulum Aqil Baligh dan Fitrah

6 Komponen yang harus Ada pada Program Sekolah Ramah Anak SD

program sekolah ramah anak SD

Banyaknya kasus kekerasan pada anak membuat pemerintah menerapkan program sekolah ramah anak SD pada setiap instansi pendidikan sekolah dasar. Baik formal maupun non formal.

Sebagaimana yang diketahui, kekerasan pada anak tidak hanya terjadi pada fisik dan mental siswa saja. Tapi juga pada seksualnya. Dan parahnya lagi, kekerasan itu dilakukan oleh oknum guru atau pengajar. Pihak yang seharusnya menjadi pendidik sekaligus pengayom siswa selama di sekolah.

Komponen Program Sekolah Ramah Anak SD

Demi mewujudkan program sekolah ramah anak sesuai anjuran pemerintah, sekolah harus memperhatikan beberapa komponen berikut ini.

1.      Adanya Komitmen Tertulis

Sebelum membuat berbagai program terkait sekolah ramah anak, diperlukan pertemuan antara beberapa pihak yang terlibat di dalamnya. Seperti perwakilan siswa, pendidik, dan tenaga kependidikan. Ketiga pihak ini bertemu untuk saling merumuskan bagaimana program sekolah ramah anak yang paling cocok diterapkan di sekolah tersebut.

Perumusan dilakukan dan ditulis secara lengkap dan runut. Bagaimana cara mencegah tindakan kekerasan yang dilakukan oleh siswa. Baik kekerasan fisik, mental, maupun seksual.

Setelah perumusan selesai, lalu disetujui oleh berbagai pihak yang hadir. Baru disosialisasikan dan dikampanyekan kepada seluruh warga sekolah. Baik secara lisan maupun tertulis.

2.      Proses Belajar Mengajar yang Ramah Anak

Komponen lain yang harus diperhatikan dalam program sekolah ramah anak SD adalah proses belajar mengajar selama di sekolah. Proses belajar harus dilakukan secara adil dan tidak diskriminatif. Selain itu, guru atau tenaga pendidik juga harus memperhatikan hak-hak siswa tanpa memandang gender, status sosial, agama, suku, dan lain sebagainya.

Materi yang digunakan bebas dari unsur pornografi maupun provokasi. Hasil penilaian selalu mengacu pada apa yang menjadi hak siswa. Semua proses belajar dan mengajar hendaknya bisa mendekatkan hubungan antara guru dan siswanya.

3.      Pendidik Mendapat Pelatihan Hak Anak

Tidak semua guru atau tenaga pendidik mengetahui apa sajak hak siswa selama berada di sekolah. Oleh sebab itu, sebelum menerapkan program sekolah ramah anak, semua pendidik mendapat pelatihan terkait hak anak oleh instansi terkait.

Beberapa pihak yang harus mendapat pelatihan antara lain guru pembimbing, guru mata pelajaran, kepala sekolah, petugas perpustakaan, petugas keamanan, tata usaha, pembimbingan ekstrakurikuler, dan siapa saja yang berhubungan langsung dengan anak di sekolah.

Dengan pelatihan ini diharapkan tenaga pendidik bisa mengerti apa saja yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan. Agar hak anak tetap bisa terjaga tanpa adanya diskriminasi.

4.      Tersedianya Sarana dan Prasarana yang Memadai

Program sekolah ramah anak pada sekolah dasar tidak bisa berlangsung tanpa adanya sarana dan prasarana yang mendukung. Salah satunya adalah gedung sekolah yang memadai. Gedung sekolah harus bersih, aman, nyaman, kokoh, dan tidak mengancam keselamatan siswa.

Selain itu, gedung sekolah juga terdapat aliran listrik yang baik, jalan keluar darurat saat terjadi bencana, terproteksi dari ancaman kebakaran, tersedia air bersih, ventilasi udara yang baik, suplai oksigen yang maksimal, dan hal lain yang mendukung kegiatan belajar dan mengajar.

Tidak hanya ruang belajar saja. Semua kriteria tersebut juga harus ada di semua ruangan yang ada di sekolah. Termasuk ruang guru, perpustakaan, kantin sekolah, dan lain sebagainya.

5.      Adanya Partisipasi Anak

Sekolah ramah anak selalu mengedepankan partisipasi siswa saat akan mengambil keputusan di sekolah. Terutama keputusan yang berhubungan dengan siswa atau anak didik. Siswa didorong untuk melaporkan kejadian kejahatan atau perundungan yang terjadi pada mereka. Dengan memberi jaminan penuh pada keselamatan anak.

Selain itu, anak didik juga diikutsertakan dalam menyusun program sekolah ramah anak. Mendengarkan aspirasi, usulan, kritik, dan saran mereka. Dengan cara ini, pihak sekolah bisa mengambil keputusan untuk kepentingan siswa.

6.      Partisipasi Elemen Masyarakat Lainnya

Kebijakan sekolah yang ramah anak tidak hanya berdasarkan pada keputusan elemen dalam sekolah saja. Tapi juga melibatkan berbagai elemen yang ada di luar sekolah. Seperti pihak orang tua, pemerintah, pemangku kepentingan, dan elemen lain yang berhubungan dengan sekolah.

Dengan cara ini, pihak sekolah bisa bekerja sama dengan orang tua atau pihak eksternal sekolah. Tentang bagaimana cara menyelenggarakan pendidikan yang selalu berpihak pada anak didik. Agar mereka tetap nyaman dan aman selama berada di dalam sekolah.

Program Sekolah Ramah Anak Bersama Flexi School

Nah, bagi Anda yang ingin mencari sekolah dasar dengan konsep ramah anak, bisa ke Flexi School. Flexi School adalah sekolah fleksibel yang menerapkan berbagai program ramah anak. Ini dibuktikan dengan menyediakan berbagai materi pelajaran sesuai dengan bakat dan minat anak.

Dengan kurikulum seperti ini, anak bisa belajar dengan cara yang menyenangkan. Sekolah tidak lagi menjadi beban. Karena siswa bisa merancang masa depannya sesuai dengan minat dan bakatnya sendiri di sekolah ramah anak Flexi School.

This article have

0 Comment

Leave a Comment