Friday, 06 Dec 2024
  • Sekolah Pertama Menerapkan Agile Education Berbasis Kurikulum Aqil Baligh dan Fitrah
  • Sekolah Pertama Menerapkan Agile Education Berbasis Kurikulum Aqil Baligh dan Fitrah

7 Cara Mengatasi Bullying di Sekolah

Saat ini, tindakan bullying masih sering terjadi di lingkungan pendidikan. Bullying adalah bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh sekelompok orang – orang yang lebih kuat dan berkuasa terhadap orang lain dengan tujuan untuk menyakiti orang lain.

Kasus bullying tertinggi di dunia berada di negara Australia, setiap harinya 1 dari 5 siswa di negara tersebut mengalami pembullyan. Seperti, kekerasan pada fisik ataupun kekerasan verbal. Tindakan tersebut lebih sering terjadi di kalangan anak – anak perempuan dan kasus ini masih sering terjadi hingga kini.

Penyebab pelaku pembullyan melakukan bullying yang paling utama adalah dari faktor keluarga. Anak yang tumbuh dan berkembang di dalam keluarga yang kurang harmonis, orang tua yang emosional  dan kurang mendapatkan perhatian menyebabkan timbul perilaku yang menyimpang, salah satunya bullying.

Lalu, bagaimana cara mengatasi bullying tersebut? Berikut 7 cara mengatasi bullying di sekolah.

1. Mendeteksi Tindakan Bullying Sejak Dini

Kita harus peka dengan situasi atau kondisi yang dihadapi oleh siswa. Jangan sampai siswa merasakan hal – hal yang membuat dirinya tidak nyamn. Seperti memanggil atau mengejek nama orang tua, merampas benda – benda, menghina bentuk fisik dan menyakiti fisik.

2. Memberikan Sosialisasi Terkait Bullying

Hal penting yang harus dilakukan oleh pihak sekolah adalah meberikan sosialisasi tentang bullying kepada seluruh warga sekolah seperti guru, siswa, pegawai tata usaha, tenaga kebershan, bahkan security pun perlu di berikan edukasi tentang hal ini. Jika warga sekolah memahami bentuk – bentuk dari perundungan, dampak bagi korban, dan bagaimana menghindari bullying, maka akan lebih mudah meminimalisir potensi bullying di sekolah. Bentuk sosialisasi dapat dilakukan dengan cara menempelkan poster – poster tentang bullying di mading atau di koridor sekolah, dan menyelipkan pesan tentang bullying saat amanat upacara bendera.

3. Memberikan Dukungan Pada Korban

Korban bullying biasanya merasakan cemas atau takut ketika ia berada di lingkungan di mana ia mengalami bullying, oleh karna itu tunjukan bahwa guru dan teman – temannya peduli terhadap korban bullying dengan cara memberikan support dan motivasi.

4. Membuat Peraturan Tegas Tentang Bullying

Mengatasi orang yang melakukan bullying juga harus dilakukan sebagai langkah untuk menghentikan tindakan bullying. Selain korban, pelaku juga harus diberikan treatment supaya tidak terulang lagi. Perlu bagi guru dan juga sekolah untuk membuat peraturan yang ketat tentang bullying. Peraturan – peraturan ini bisa dimulai dari level peraturan kelas atau sekolah. Dengan begitu semua orang akan tahu konsekuensi yang di dapat ketika terjadi pembullyan.

5. Memberikan Contoh yang Baik

Bullying pada anak sering terjadi karena mencontoh orang – orang di sekitarnya. Maka guru harus lebih berhati – hati dalam bertindak ataupun bertutur kata. Jangan sampai memberikan hukuman verbal yang tanpa disadari masuk dalam kategori pembullyan.

6. Mengajarkan Siswa Untuk Melawan Bullying

Salah satu cara melawan bullying adalah berani melaporkan tindakan bullying kepada gurunya. Dengan begitu guru dan pihak sekolah akan langsung mengambil tindakan untuk memberhentikan pembullyan.

7. Membantu Pelaku Menghentikan Perilaku Buruknya

Bullying merupakan contoh perilaku yang buruk dan tidak terpuji. Guru, pihak sekolah, serta teman – teman di sekitarnya wajib membantu pelaku untuk memberhentikan perilaku buruknya, pelaku juga butuh penanganan supaya tidak melakukan pembullyan lagi, ajarkan pada mereka cara bersimpati dan berempati kepada orang lain.

This article have

0 Comment

Leave a Comment