Monday, 25 Nov 2024
  • Sekolah Pertama Menerapkan Agile Education Berbasis Kurikulum Aqil Baligh dan Fitrah
  • Sekolah Pertama Menerapkan Agile Education Berbasis Kurikulum Aqil Baligh dan Fitrah

Homeschooling: Mengulik Lebih Dalam Sisi Positif dan Negatifnya

Belajar merupakan suatu proses berkelanjutan yang tak pernah mengenal kata usai. Bagaimana tidak, belajar senantiasa dilakukan mulai dari kecil hingga tua. Belajar todak selalu diartikan sebagai meraih pendidikan formal saja karena ada begitu banyak sarana yang dapat digunakan sebagai tempat untuk menimba ilmu.

Selain pendidikan melalui sekolah pada umumnya, kini telah dikenal metode baru dalam pendidikan. Metode tersebut adalah homeschooling yang mulai dilirik oleh beberapa orang tua di Indonesia.

Metode ini disukai karena anak tidak perlu repot dan jauh-jauh ke sekolah pada umumnya. Sekolah dapat dilakukan di rumah dengan cara yang begitu mudah sehingga tak heran jika orang tua kemudian tertarik dengan metode belajar satu ini.

Mengenal Homeschooling Sebagai Metode Pendidikan

Metode homeschooling bukan lagi menjadi metode belajar yang baru di Indonesia. Pasalnya, metode ini telah diresmikan sejak tahun 2014 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sehingga tidak ada salahnya jika banyak orang tua dan anak kemudian ingin mencoba metode satu ini.

Homeschooling adalah metode pendidikan yang dilakukan dengan sadar dan direncanakan dengan tepat oleh siswa serta orang tua sebagai wali muridnya. Harapannya dengan keinginan yang dilandasi rasa sadar ini dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif layaknya belajar di sekolahan pada umumnya.

System belajar yang berasal dari orang tua dan anak ini mewajibkan adanya pelaporan secara resmi ke dinas pendidikan setingkat kabupaten atau kota. Hal ini bertujuan agar pendidikan tetap dilaksanakan tanpa mengurangi makna layaknya pendidikan di sekolah biasa.

Metode homeschooling banyak disukai oleh orang tua dan anak, khususnya bagi anak dengan kebutuhan khusus. Misalnya saja karena menderita suatu penyakit yang tidak memungkinkan untuk belajar di sekolah biasa. Namun tak jarang banyak juga orang tua yang beralih ke metode ini karena adanya ketidakpuasan pada system pendidikan yang ada.

Metode belajar di rumah kini tidak hanya diterapkan pada anak SMA saja. Pasalnya metode ini sudah diterapkan pada berbagai level pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD, SMP, hingga SMA.

Keuntungan yang Didapatkan Dari Metode Homeschooling

Segala sesuatu yang dilakukan pasti akan memiliki 2 sisi mata uang yaitu sisi positif dan negatifnya. Begitu pula dengan metode belajar di rumah yang kera menuai pro dan kontra. Berikut merupakan kelebihan dengan adanya system homeschooling bagi siswa da orang tua:

Waktu Belajar Lebih Fleksibel

Kelebihan yang tentu akan didapat dengan metode belajar di rumah adalah masalah waktu. Tentu hal ini tidak akan ditemukan pada sekolah biasa. Mengingat mereka diharuskan belajar di sekolah pada jam yang telah ditentukan misalnya jam 8 pagi hingga jam 3 sore.

Berbeda dengan pengalaman tersebut, Homeschooling tentu memiliki waktu yang lebih fleksibel. Waktu dapat ditentukan berdasarkan kesepakatan antara anak, pengajar, hingga orang tua sehingga system belajar mengajar akan terlaksana dengan kondusif karena suka sama suka.

Pengembangan Bakat Lebih Leluasa

Kelebihan selanjutnya yang akan didapat dengan metode belajar di rumah adalah anak akan lebih dapat mengembangkan bakat yang dimiliki. Hal ini tentu berbeda dengan sekolah biasa yang mengharuskan anak mempelajari segala macam pelajaran baik suka atau tidak suka.

Metode homeschooling akan membuat anak dapat memilih topik atau materi apa yang mereka sukai. Pemilihan didasarkan pada minat da bakat anak sehingga diharapkan anak akan terasah bakat dan juga keterampilannya.

Adanya metode belajar di rumah sangat memahami jika setiap anak memiliki bakat dan minat yang berbeda. Bisa jadi anak akan menguasai satu bidang namun bisa jadi kebalikannya sehingga anak diberikan kebebasan sepenuhnya untuk melakukan eksplorasi terkait hal apa saja yang mereka ingin tekuni.

Waktu Istirahat Lebih Lama

Sekolah pada umumnya memang membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Anak-anak dipaksa untuk menghabiskan waktunya hampir lebih dari setengah hari di sekolah. Belum lagi jika ditambah dengan beberapa ekstrakulikuler atau mata pelajaran tambahan yang membuat anak akan lebih lama di sekolah.

Saat pulang ke rumah anak juga tidak bias leluasa main begitu saja. Pasalnya, masih terdapat banyak tugas mengintai yang harus segera dikerjakan. Tak heran jika kemudian banyak anak mengeluh karena kurangnya waktu untuk bermain atau istirahat.

Berbeda dengan sekolah biasa, program homeschooling akan membuat anak lebih banyak memiliki waktu istirahat. Pasalnya, anak tidak perlu menghabiskan waktu berlama-lama untuk dating dan pergi ke sekolah sehingga waktu mereka akan lebih terjaga di rumah untuk focus belajar.

Metode sekolah di rumah akan membuat anak memiliki waktu lebih lama di rumah. Hal ini akan membuat anak memiliki banyak waktu istirahat yang akan baik bagi kesehatannya. Terutama bagi anak dengan keperluan khusus yang memang membutuhkan waktu istirahat lebih lama dari anak pada umumnya.

Pergaulan Anak Dapat Diawasi

Kelebihan lain anak belajar di rumah adalah agar orang tua dapat lebih mengawasi bagaimana pergaulan anak. Pasalnya, anak akan senantiasa di rumah kapan saja dan di mana saja sehingga orang tua dapat melihat bagaimana lingkungan anak. Hal ini dapat mencegah anak-anak dari pergaulan bebas yang ditakuti oleh kebanyakan orang tua.

Kesempatan Belajar Lebih Lama

Waktu belajar yang lebih sedikit tentu akan membuat anak memiliki waktu lebih lama terhadap dirinya. Hal ini sangat penting bagi anak untuk mengeksplore kemampuan apa yang mereka miliki. Anak menjadi lebih bisa mengembangkan diri sesuai minat yang mereka punya.

Tidak hanya itu, waktu yang cukup banyak akan membuat anak dapat belajar lebih banyak sehingga mereka akan menggali lebih dalam secara mandiri tidak tergantung pada guru dan teman. Hal ini akan melatih anak menjadi lebih mandiri serta ilmu yang didapatkan akan lebih melekat di memori karena berasal dari menemukan cara tersendiri bukan dari metode hafalan biasa.

Kekurangan Menggunakan Metode Homeschooling

Segala sesuatu pasti akan memiliki pro dan kontra begitu pula dengan system homeschooling . Selain memiliki begitu banyak kelebihan system ini juga memiliki kekurangan yang harus diketahui oleh orang tua dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan. Berikut merupakan kekurangan menggunakan metode homeschooling :

Ruang Lingkup Terbatas

Kerugian pertama menjalani metode belajar di rumah adalah pergaulan anak yang terbatas. Bagaimana tidak, anak hanya akan melakukan interaksi dengan orang yang telah mereka kenal seperti orang tua, guru, dan juga tetangga sekitar. Hal ini akan membuat anak kehilangan pergaulan sesungguhnya yang mereka butuhkan yaitu teman sebaya.

Tak heran jika metode ini kerap dikatakan akan membuat anak menjadi pribadi yang anti social. Mereka biasanya akan memiliki kesulitan jika berada dalam kerumunan dan tempat umum untuk bergaul dengan banyak orang sehingga anak akan cenderung memiliki kepribadian introvert di mana anak akan lebih menyukai seorang diri.

Sarana Dan Prasarana Terbatas

Meskipun homeschooling dipercaya mampu setara dengan sekolahan pada umumnya namun pada faktanya tetap akan terdapat perbedaan antara keduanya. Hal ini bisa dilihat dari sarana dan prasarana yang merak dapatkan.

Belajar di rumah akan membuat anak hanya menikmati sarana yang ada. Mereka akan tidak terbiasa dengan beberapa sarana di sekolah seperti perpustakaan, tempat olahraga, lapangan upacara, hingga laboratorium. Peralatan ini disiapkan untuk membentuk kepribadian anak yang tidak hanya memiliki kemampuan berupa kognitif saja.

Jika anak berasal dari keluarga yang mampu, mungkin masalah sarana bukan menjadi masalah utama. Pasalnya orang tua akan membelikan apa saja prasarana yang anak butuhkan. Hal ini tentu akan membuat orang tua mengeluarkan dana lebih ekstra.

Peran Orang Tua Lebih Besar

Pembelajaran yang dilakukan di rumah akan membuat orang tua harus menyiapkan waktu lebih lama demi tumbuh kembang anak. Biasanya orang tua harus mendampingi penuh pada saat mereka sedang belajar. Kebiasaan ini akan membuat anak memiliki ketergantungan kuat kepada orang tua.

Tak heran jika banyak yang mengatakan anak yang belajar dari rumah akan kesulitan untuk mampu belajar mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri. Pasalnya, peran orang tua begitu besar dalam setiap proses pembelajaran dan pengambilan keputusan.

Kategori Anak Prioritas yang Membutuhkan Belajar Dari Rumah

Kegiatan pembelajaran dari rumah dengan segala plus minusnya tidak dianjurkan bagi anak-anak pada umumnya. Kegiatan ini sangat dianjurkan bagi anak dengan kebutuhan khusus. Berikut merupakan kategori anak yang tergolong prioritas untuk belajar dari rumah:

OCD (Obsesif Compulsive Disorder)

Kategori pertama bagi anak yang tergolong prioritas untuk belajar dari rumah adalah anak dengan sindrom OCD. Bagaimana tidak, OCD merupakan suatu kondisi di mana akan membuat anak memiliki ketakutan pada pikiran dan juga perasaan yang tidak diinginkan dan tidak dapat dikendalikan. Bagaimana tidak, anak penderita gangguan OCD akan memiliki kesulitan untuk memfokuskan konsentrasinya.

Hal tersebut membuat anak OCD akan sulit jika belajar di sekolah pada umumnya. Mereka akan cenderung tidak dapat menyatu dengan anak normal. Mengingat anak-anak normal dapat melakukan segala hal dengan cepat dan tanggap.

Disleksia

Tidak hanya OCD saja yang dikategorikan dapat menjadi kriteria prioritas untuk mengikuti program homeschooling. Disleksia ini merupakan suatu gangguan yang terjadi pada proses belajar mengajar. Gangguan tersebut akan membuat anak mengalami kesulitan dalam membaca, mengeja, dan juga menulis.

Meskipun disleksia sangat disarankan untuk mengikuti program homeschooling namun mereka akan tetap memiliki kecerdasan yang sama dengan anak normal pada umumnya sehingga mereka akan tetap mendapatkan pengetahuan yang sama dengan anak-anak pada umumnya.

Disabilitas Anak

Beberapa anak dengan penyandang disabilitas biasanya akan kesulitan untuk dapat menyesuaikan diri dengan sekolah pada umumnya. Terlebih bagi anak yang memiliki kekurangan dalam artian fisik. Mengingat sekolah formal biasanya memiliki anak-anak yang begitu aktif melakukan kegiatan fisik seperti olahraga dam bermain.

Melalui homeschooling inilah mereka dapat belajar dengan tenang. Orang tua dapat mengawasi segi belajar anak serta anak akan lebih dapat focus pada pembelajaran. Anak akan memiliki banyak waktu luang dan waktu istirahat yang cukup.

Nomaden

Homeschooling juga sangat cocok diterapkan pada anak yang memiliki orang tua nomaden atau berpindah tempat kerja. Biasanya orang tua akan mengalami perpindahan kerja secara periodic sehingga anak dituntut untuk lebih cepat beradaptasi dengan sekolah barunya karena harus merasakan bolak balik pindah sekolah.

Jika kondisi tersebut terus menerus terjadi, maka belajar di rumah dapat menjadi solusi yang tepat. Pasalnya anak cukup mengikuti belajar dari rumah secara normal tapa harus melakukan adaptasi setiap saat.

Kegiatan Padat

Era digital seperti sekarang membuat setiap orang dapat berkarya tanpa adanya batasan usia. Hal ini juga terjadi pada beberapa anak yang sejak muda sudah memiliki karya dan beberapa kesibukan sehingga pilihan belajar di rumah menjadi sangat tepat karena anak tidak perlu mengalami kesulitan dalam menyesuaikan jadwal belajar mereka.

Namun, kondisi ini harus tetap diawasi dan memili alasan yang kuat. Jangan sampai kesibukan yang dimaksud merupakan kesibukan tidak mendasar pada kepentingan dan perkembangan anak. Orang tua harus memiliki peran yang kuat agar anak mampu menyeimbangkan dunia pendidikan dan pekerjaan yang mereka tekuni.

Perbedaan Utama Homeschooling dengan Sekolah Formal

Kegiatan belajar di rumah ini memang begitu berbeda dengan sekolah formal pada umumnya. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendasari. Berikut merupakan perbedaan nyata antara belajar di rumah dan juga belajar sekolah formal:

Materi Pembelajaran

Perbedaan pertama yang mendasari antara belajar di rumah dengan sekolah formal adalah dilihat dari materi pembelajaran. Pada sekolah formal materi yang diajarkan telah ditentukan melalui kurikulum pemerintah sehingga antara satu sekolah dengan sekolah yang lain akan memiliki materi sama.

Antar sekolah tidak data menolak materi yang telah ditetapkan oleh pemerintah sehingga mereka biasanya akan terbebani dengan penyelesaian materi dalam jangka waktu tertentu. Hal ini akan membuat anak terpaksa mengikuti skema pembelajaran yang telah ditentukan oleh sekolah.

Anak sekolah biasanya akan dipaksa mengikuti pembelajaran dari pagi hingga sore hari. Belum lagi jika ditambah dengan adanya ekstrakulikuler atau pun pelajaran tambahan. Mereka dipersiapkan untuk dapat melewati ujian sekolah dengan baik.

Sementara itu, untuk pembelajaran di rumah anak akan lebih bebas dalam memilih suatu materi dalam pembelajaran. Mereka tidak dibebankan untuk mengikuti kurikulum seperti halnya pada sekolah formal sehingga anak-anak akan lebih menerima materi sesuai dengan minat yang mereka miliki.

Selain itu, orang tua biasanya juga dapat berperan dalam memilih jenis materi pembelajaran. Guru dan orang tua biasanya akan mengarahkan untuk memberikan materi sesuai dengan pelajaran yang dikuasai oleh anak. Mereka juga akan difokuskan untuk belajar secara otodidak berdasarkan lingkungan bukan berdasarkan buku da juga materi semata.

Lingkungan Tempat Belajar

Hal lain yang juga membedakan antara sekolah formal dengan homeschooling adalah dilihat dari lingkungan tempat belajar. Pada sekolah formal mereka akan dihadapkan pada lingkungan yang telah dipersiapkan dengan matang dan lengkap dengan segala fasilitas yang dibutuhkan.

Sekolahan umum dipersiapkan agar anak dapat menikmati belajar lengkap dengan fasilitas memadai. Selain itu, anak juga akan menjalani interaksi dengan guru dan juga teman-teman di sekolahnya sesuai dengan aturan. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian dan juga karakter anak.

Sedangkan pada homeschooling Tangerang anak diberikan keleluasaan yang sangat bebas. Di mana anak akan dapat memilih lingkungan seperti apa yang mereka inginkan dalam pembelajaran. Anak akan memiliki kontrol penuh terhadap lingkungan belajar mereka.

Anak dan orang tua biasanya akan mengurangi risiko terjadinya gangguan belajar sehingga lingkungan akan dibuat sedemikian rupa sesuai dengan minat dan kesukaan anak. Hal tersebut membuat anak lebih focus dalam menerima pembelajaran.

Perhatian

Perbedaan lain yang juga akan dirasakan antara homeschooling Bandung dengan sekolah formal adalah masalah perhatian. Di mana jika di sekolah makan guru bisa memberikan perhatian khusus kepada anak didiknya. Guru akan menggunakan cara belajar yang bias diterima oleh semua muridnya sehingga dapat diterima oleh berbagai karakter anak.

Sekolah formal biasanya akan membuat anak memiliki insting lebih mandiri. Anak akan berusaha mengejar ketertinggalan dalam suatu pembelajaran entah dengan meminta bantuan teman atau belajar mati-matian.

Berbeda dengan sekolah formal, guru dikhususkan untuk satu murid saja sehingga guru akan lebih focus pada pengembangan anak. Hal ini membuat anak lebih terarah dari segi pembelajarannya dan proses penerimaan materinya.

Perbedaan nyata akan sangat ditemukan di mana jika anak mengalami kesulitan dalam memahami materi, maka akan memberitahu gurunya secara langsung sehingga nantinya guru akan memberikan penjelasan lebih detail sampai anak benar-benar paham akan materi tersebut.

Perkembangan Social Anak

Perbedaan lain yang biasanya akan sangat terlihat pada anak yang belajar dari rumah adalah terkait perkembangan social anak tersebut. Bagaimana tidak, sekolah formal akan memaksa anak terus berinteraksi dengan teman sebaya dan juga beberapa guru serta penjaga di lingkungan sekolah. Hal ini akan memaksa anak untuk dapat melakukan interaksi social dengan baik, sehingga mengajarkan beberapa kepribadian seperti menghargai orang, menjadi pribadi menyenangkan, atau saling tolong menolong.

Tidak hanya itu suasana kelas yang diisi oleh lebih dari 30 orang biasanya akan membuat anak memiliki sifat kompetitif. Hal ini baik bagi anak karena akan mengajari mereka bagaimana caranya berjuang untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Anak dengan sendirinya akan berpikir bagaimana caranya agar dia bisa menjadi sosok yang mereka inginkan.

Berbeda dengan sekolah dari rumah yang mana akan membuat anak memiliki kekurangan pengalaman untuk berinteraksi dengan orang. Interaksi mereka dibatasi hanya bertemu dengan orang tua, guru, atau bahkan hanya pengasuhnya di rumah. Kurangnya interaksi ini akan membuat anak sulit memahami dan mengerti bagaimana kondisi lingkungan sekitar serta bagaimana mengenal manusia dengan berbagai latar belakang.

Sebenarnya kekurangan interaksi bagi anak yang belajar metode homeschooling tetap dapat dihindari asalkan orang tua aware terhadap kebutuhan anak satu ini. Orang tua harus turut serta dalam membantu meningkatkan kemampuan anak dalam berinteraksi social. Misalnya saja membebaskan anak untuk bermain dengan tetangga, memasukkan anak ke suatu komunitas sesuai minat dan bakatnya, hingga selalu melatih anak untuk terus berinteraksi dengan teman sebayanya.

Keamanan

Perbedaan lain yang mendasar antara pembelajaran di rumah dengan di sekolah dapat dilihat dari segi keamanan. Anak yang belajar di sekolah lebih rentan terkena berbagai macam serangan kesehatan baik itu virus atau pun bakteri. Mengingat anak akan bertemu dengan banyak orang yang tidak pernah diketahui bagaimana riwayat kesehatan mereka.

Lingkungan sekolah yang tidak bersih juga dapat menjadi satu hal yang perlu orang tua perhatikan. Pasalnya todak semua anak memiliki kesadaran penuh akan kesehatan dan kebersihan lingkungannya. Belum lagi dengan godaan jajanan sembarangan yang disukai anak, sehingga anak lebih rentan terkena suatu gangguan kesehatan.

Berbeda dengan metode pembelajaran di rumah yang semua kondisi lingkungannya dapat disetting sedemikian rupa. Lingkungan rumah dan keluarga biasanya akan memiliki kesehatan yang terjaga. Anak juga hanya bertemu dengan orang-orang tertentu yang sudah jelas berada dalam kondisi sehat.

Terlebih di era pandemic seperti saat ini, belajar dari rumah menjadi pilihan terbaik untuk dapat melindungi anak dari penularan berbagai macam virus sehingga tak heran jika peminat homeschooling meningkat saat terjadi pandemic. Para orang tua biasanya tidak akan mau mengambil risiko besar untuk membiarkan anak-anak mereka keluar dari rumah.

Persiapan yang Dibutuhkan Sebelum Homeschooling

Jika Anda sebagai orang tua dan anak sudah memutuskan untuk memilih metode homeschooling , maka ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. Cara ini akan membuat keputusan yang diambil sudah tepat dan tidak akan menyesal di kemudian hari karena tak cukup dengan hanya mengenai apa itu homeschooling Berikut merupakan persiapan-persiapan yang harus dilakukan sebelum memutuskan pembelajaran di rumah:

Dapatkan Informasi Sebanyak-Banyaknya

Setiap orang rasanya sudah mengetahui jika masalah pendidikan tidak bisa dibuat santai. Begitu pula dalam pengambilan keputusannya yang tidak bisa asal tunjuk tanpa adanya pertimbangan matang. Pasalnya, kesalahan dalam pembuatan keputusan ini dapat berakibat luas pada masa depan seseorang.

Terlebih sebagai orang tua pasti menginginkan segala sesuatu yang terbaik untuk anak-anaknya sehingga jika merasa homeschooling merupakan suatu kebutuhan bagi anak maka pertimbangkanlah segala sisi dengan matang. Carilah informasi sebanyak-banyaknya terkait bagaimana metode, kelebihan, kekurangan, serta hal-hal apa saja yang dapat dilajukan untuk mengoptimalkan system belajar di rumah.

Saat ini tersedia berbagai informasi terkait homeschooling yang mudah diakses oleh orang tua. Anda dapat mencari tahu melalui sumber buku, bertanya langsung ke orang yang berpengalaman, atau bahkan cukup membaca informasi dan pengalaman orang lain melalui internet. Cara-cara ini akan membantu Anda dalam menetapkan keputusan yang tepat tanpa adanya penyesalan di kemudian hari.

Lakukan Diskusi Dengan Anak

Jika Anda telah memiliki banyak sekali informasi terkait belajar di rumah, maka sesekali perlu melakukan diskusi dengan anak. Hal ini dikarenakan anaklah yang akan menjalani serangkaian pembelajaran tersebut sehingga sebagai orang tua jangan sampai memaksakan kehendak yang mereka sendiri tak menginginkannya.

Tanyakan kepada anak-anak apakah benar memang belajar di rumah merupakan kebutuhan dan keinginan mereka. Pasalnya, kebanyakan anak biasanya akan lebih suka jika belajar bersama dengan teman sebaya di sekolah. Mereka akan mendapatkan pengalaman-pengalaman luar biasa yang tidak bisa didapatkan melalui homeschooling .

Sesuaikan Dengan Kemampuan Finansial

Sekolah di rumah memang membutuhkan dana yang tidak kecil. Hal ini sudah menjadi rahasia umum. Biaya homeschooling murah bervariasi untuk kaum menegah ke atas yang bisa disesuaikan dengan jenis program yang akan diikuti.

Sebagai orang tua tentu menjadi yang paling mengerti bagaimana kondisi finansial keluarga. Jangan pernah memaksakan pengambilan keputusan ini jika memang memiliki kondisi finansial yang tidak stabil karena soal pendidikan tidak bisa dibuat main-main hanya karena kesalahan dalam pengambilan keputusan.

Manfaat Homeschooling

Jika Anda sebagai orang tua masih ragu untuk pengambilan keputusan belajar di rumah, informasi ini dapat menjadi referensi dalam mempertimbangkan keputusan selain mengerti pengertian homeschooling. Berikut merupakan serangkaian manfaat yang dapat dirasakan oleh anak ketika menggunakan metode belajar di rumah:

Suasana Belajar Kondusif

Manfaat pertama yang tidak akan dirasakan pada sekolah formal adalah suasana belajar kondusif. Bagaimana tidak anak hanya akan belajar dengan gurunya saja sehingga lingkungan belajar akan kondusif, nyaman, aman, serta sangat bersahabat dengan anak.

Suasana belajar yang kondusif merupakan keinginan seorang orang tua dalam segi belajar mengajar untuk anaknya. Pasalnya anak-anak dapat lebih focus dalam menyerap ilmu dan mengembangkan bakat yang dimiliki. Hal ini tidak akan kalah dengan metode sekolah biasa pada umumnya.

Anak Sebagai Subjek Belajar

homeschooling akan membuat anak menjadi subyek belajar bukan objek. Bagaimana tidak, kurikulum homeschooling yang diterapkan akan dibebankan pada anak. Anak diberikan kebebasan untuk memilih metode belajar dan materi seperti apa yang mereka ingin kuasai, sehingga pemeran utama dalam belajar di rumah adalah anak itu sendiri bukan gurunya.

Fleksibel

Manfaat lain yang akan dirasakan adalah masalah waktu. Belajar di rumah memiliki waktu yang sangat fleksibel di mana akan mengikuti jadwal anak sehingga tidak akan dikenal istilah anak tidak siap belajar karena memang waktunya disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Waktu yang fleksibel ini juga akan berpengaruh terhadap gaya belajar. Pada homeschooling gaya belajar akan diatur sangat fleksibel dan tidak kaku sehingga anak-anak cenderung merasa lebih nyaman berada dalam tahapan pembelajaran seperti ini.

Kondisi Pergaulan Aman

Manfaat utama dari belajar di rumah yang tidak didapatkan dari sekolah biasa terletak pada system pergaulan. Dapat dipastikan anak-anak yang menjalani homeschooling SD akan memiliki lingkungan yang aman sehingga mereka akan terhindar dari pergaulan-pergaulan yang sesat dan menyesatkan.

Orang tua juga akan lebih mudah untuk memantau bagaimana pergaulan anak. Mengingat jika menggunakan sekolah formal maka anak-anak tidak dapat dipastikan system pergaulannya. Pasalnya mereka akan bertemu dengan banyak orang yang terkadang tidak diketahui dengan pasti bagaimana latar belakangnya.

Membentuk Karakter Anak

Manfaat selanjutnya yang juga akan dirasakan anak saat homeschooling adalah karakter dan kepribadian anak. Biasanya pengajar akan tetap mengajarkan beberapa hal yang juga diajarkan di sekolah umum. Mereka akan dilatih pembentukan karakter dan kepribadiannya sehingga anak-anak homeschooling tidak akan mengalami kehilangan karakter dan kepribadian.

Satu hal yang akan dimiliki oleh anak homeschooling SMP adalah mereka biasanya memiliki karakter dan kepribadian dirinya yang begitu kuat. Pasalnya, setiap hari mereka akan mengenal lebih dalam tentang dirinya dan sosok yang ada dalam dirinya. Pengenalan lebih dalam inilah yang akan membuat anak paham betul mengenai apa yang mereka butuhkan dan inginkan.

Perhatian

Sudah tidak dapat dipungkiri lagi jika system pembelajaran di rumah akan menitikberatkan perhatian hanya pada satu orang. Hal ini jelas berbeda dengan system pendidikan pada umunya dimana dalam satu kelas akan terdapat lebih dari 30 orang sehingga guru akan selalu membagi-bagikan perhatiannya kepada semua muridnya.

Berbeda dengan homeschooling SMA yang hanya akan focus pada satu anak sehingga anak dapat belajar lebih dalam terkait hal-hal apa saja yang mereka belum kuasai. Cukup pertanyakan saja kepada guru Anda maka dapat dijawab dengan sepenuh hati tanpa adanya batasan waktu.

Pembelajaran Agama

Manfaat yang juga bisa dirasakan dengan adanya system pembelajaran di rumah adalah pembelajaran agama. Biasanya sekolah formal akan mengurangi pembelajaran agama Karen a hanya focus kepada pembelajaran materi esensial saja. Tentu berbeda dengan pembelajaran di rumah , di mana orang tua dapat request jenis pembelajaran seperti apa yang merak ingin terakan tak terkecuali untuk urusan pembelajaran agama.

Pembelajaran agama yang kuat sejak dini akan membentuk karakter dan kepribadian anak yang baik sehingga anak akan lebih mengenal mengani ideologi-ideologi yang merak butuhkan untuk menjalani hidup. Hal ini jelas akan berpengaruh nyata pada kehidupan anak di fase-fase selanjutnya.

Jenis Dan Model Homeschooling

Jangan beranggapan jika homeschooling terbaik di Indonesia hanya memiliki satu jenis model yang membosankan. Faktanya, pembelajaran dari rumah ini memiliki beberapa jenis yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan anak. Berikut merupakan jenis-jenis pembelajaran di rumah :

Homeschooling Tunggal

Jenis pertama adalah pembelajaran tunggal. Seperti namanya jenis ini hanya melibatkan satu orang tua dalam satu keluarga saja dan tidak digabungkan dengan keluarga lainnya sehingga anak akan lebih focus dalam menerima materi karena hanya dia sebagai subyek tunggal pembelajaran.

Jenis ini sangat tergantung terhadap peran orang tua dalam membimbing anak atau pun sebagai teman belajar. Mengingat anak tidak memiliki teman saat proses pembelajaran. Pada jenis ini fleksibilitas belajar mengajar cukuplah tinggi karena masalah waktu dan tempat pembelajaran dapat disesuaikan dengan segala jenis kebutuhan anak.

Tidak hanya anak yang menjalani system belajar mengajar, pada jenis satu ini orang tua juga akan mengikuti pembelajaran. Tentunya berbeda ya dengan pembelajaran anak karena orang tua mengikuti program bimbingan orang ta secara online. Hal ini bertujuan agar orang tua dapat menjadi pembimbing sekaligus teman yang dibutuhkan oleh anak.

Homeschooling Majemuk

Berbeda dengan jenis tunggal yang hanya terdiri dari satu keluarga, pada jenis ini terdiri dari dua keluarga atau lebih pada pembelajaran tertentu. Jadi sistem pembelajaran akan dibagi 2 di mana untuk peminatan yang sama akan digabung satu sama lain namun untuk materi pokok dibuat secara terpisah. Tipe ini termasuk yang paling banyak diterapkan karena anak tidak akan kehilangan esensi berupa interaksi dengan teman sebayanya.

Banyaknya anak yang terlibat dalam sesi majemuk akan membuat anak menumbuhkan rasa kompetitif sehingga dapat meningkatkan semangat belajar anak. Selain itu, anak-anak juga dapat merasakan bagaimana rasanya belajar dengan banyak teman sehingga tidak akan kehilangan esensi layaknya sekolah pada umumnya.

Homeschooling Komunitas

Tipe ketiga yang dalam homeschooling Jakarta adalah tipe komunitas. Tipe ini merupakan gabungan dari tipe majemuk di mana system pembelajarnya paling mendekati sekolah pada umumnya. Bagaimana tidak, pada system ini akan ditentukan terkait RPP, kurikulum, bahan ajar, serta jadwal pembelajaran layaknya sekolah.

Banyaknya peserta yang terlibat akan membuat anak-anak memiliki ruang gerak lebih bebas dalam bersosialisasi sehingga anak-anak tidak akan kehilangan esensi sekolah pada umumnya. Mereka akan tetap bisa berinteraksi dengan teman-teman sebaya mereka.

Metode Homeschooling

Tidak jauh berbeda layaknya sekolah formal, pembelajaran di rumah juga memiliki metode tersendiri dalam melakukan pembelajaran. Berikut merupakan metode yang digunakan pada pembelajaran di rumah:

School At Home

Metode pertama adalah metode yang paling banyak dilakukan pada pembelajaran di rumah . Cara ini akan membuat system pembelajaran dilakukan di rumah anak sehingga anak tidak perlu pergi ke tempat belajar.

United Studies

Metode yang kedua ini hampir sama dengan tipe majemuk. Anak-anak akan dikumpulkan berdasarkan pemilihan tema yang sama diantara mereka sehingga mereka dapat lebih mengeksplorasi diri dengan bertemu teman sebaya.

Klasikal

Metode ini akan menggunakan tiga tahapan dalam perkembangan anak sehingga metodenya dinilai lebih komprehensif jika dibandingkan metode biasa. Harapannya akan dapat lebih leluasa dalam mengembangkan diri dan karakter pribadi.

Metode pembelajaran homeschooling memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga bagi Anda yang ingin menggunakan metode satu ini perlu mempersiapkan diri dengan matang atas segala sesuatunya sehingga metode pembelajaran data dijalankan dengan baik sesuai tujuan.