Thursday, 21 Nov 2024
  • Sekolah Pertama Menerapkan Agile Education Berbasis Kurikulum Aqil Baligh dan Fitrah
  • Sekolah Pertama Menerapkan Agile Education Berbasis Kurikulum Aqil Baligh dan Fitrah

Salah Satu Homeschooling Gratis Terbaik Yang Ada Di Indonesia

Keberadaan Flexi sebagai tempat homeschooling gratis memang sudah diketahui oleh banyak orang, khususnya para orang tua. Sebagian besar orang tua pasti ingin memberikan pendidikan alternatif terbaik kepada anak-anaknya, sehingga perlu juga memahami jenis kurikulum yang umum dipakai oleh Homeschooling dan ini dapat menjadi pilihan yang tepat.

Pada dasarnya, kurikulum homeschooling memiliki keunggulan tersendiri yang membuatnya berbeda dengan kurikulum sekolah formal.

Homeschooling merupakan metode pembelajaran yang bisa dilakukan dari rumah atau biasa disebut home learning. Jadi, anak-anak tidak perlu pergi ke sekolah untuk mendapat pelajaran yang bermanfaat. Sebagai gantinya, pihak pengajarlah yang akan menghampiri muridnya. Tentu ini bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi para orang tua yang ingin memantau proses pembelajaran anaknya.

Berbeda dengan metode pembelajaran di sekolah, metode pembelajaran home schooling dapat memberikan kesempatan kepada para orang tua untuk menentukan sendiri sistem pengajaran yang akan dilakukan. Dengan begitu, sistem pengajaran tersebut bisa lebih sesuai dengan minat, bakat, serta gaya belajar yang disukai oleh sang anak.

7 Manfaat Homeschooling

Penting untuk Anda ketahui bahwa tidak semua lembaga homeschooling dapat memberikan layanan gratis kepada para pengguna jasanya. Sebab, program ini juga didukung dengan biaya yang cukup tinggi, tergantung kebijakan dari lembaganya. Semakin baik kualitas pendidikan yang bisa diberikan oleh pihak lembaga, hal ini dapat membuat harganya pun semakin tinggi.

Pada dasarnya, metode pembelajaran homeschooling di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003, yang berkaitan dengan sistem pendidikan nasional serta akses pendidikan yang ada di Indonesia. Di dalam undang-undang ini juga disebutkan bahwa anak-anak yang mengikuti program homeschooling bisa mengikuti ujian kesetaraan. Selain itu, metode pembelajaran ini didukung dengan beragam manfaat yang menguntungkan, yaitu:

  1. Peran Anak dalam Proses Pembelajaran

Peran anak dalam proses pembelajaran ini adalah sebagai subjek. Dalam arti lainnya adalah anak bisa mendapatkan kesempatan untuk menentukan sendiri segala jenis materi yang akan dipelajari. Jadi, baik pihak anak maupun orang tua bisa menyesuaikan sendiri apa saja jenis pelajaran yang akan dibahas, untuk mengembangkan minat serta bakat sang anak.

Dengan melihat fakta tersebut, dapat dipastikan bahwa peran anak dalam proses pembelajaran ini adalah subjek. Hal ini juga termasuk salah satu perbedaan terbesar antara kurikulum homeschooling dengan sekolah formal. Tentunya perbedaan ini bisa menjadi keunggulan tersendiri bagi metode pembelajaran home schooling.

  1. Menciptakan Suasana Belajar yang Lebih Kondusif

Program home schooling juga dapat menciptakan suasana belajar yang lebih kondusif jika dibandingkan dengan sekolah formal. Maka dari itu, tidak mengherankan jika sampai sekarang masih ada banyak orang tua yang tertarik untuk mendaftarkan anaknya ke program ini. Dengan suasana belajar yang lebih kondusif seperti ini, anak bisa lebih merasa nyaman untuk mengikuti proses pembelajaran tersebut.

Biasanya, baik pihak pengajar maupun orang tua akan memanfaatkan suasana belajar ini untuk mengembangkan bakat anaknya yang masih terpendam. Sebab, suasana belajar yang kondusif dapat memudahkan anak untuk menggali dan mengekspresikan bakat yang ada dalam dirinya.

  1. Melindungi Anak dari Pergaulan Bebas

Karena proses pembelajaran home schooling akan dilakukan langsung dari rumah, tentu hal ini dapat membuat kondisi pergaulan anak pun berjalan secara lebih aman. Seperti yang sudah banyak orang tahu, saat ini semakin ada banyak nilai sosial yang menyimpang. Tentu sebagai orang tua Anda harus melindungi anak dari pergaulan bebas tersebut.

Jika anak-anak yang belajar di sekolah formal lebih rentan terjerumus di pergaulan bebas tersebut, untuk anak-anak yang belajar dengan metode homeschooling akan memiliki risiko yang lebih kecil. Sebab, ruang lingkup pembelajarannya hanya di rumah saja. Dengan begitu, orang tua bisa selalu mengawasi gerak-gerik anaknya ketika belajar.

  1. Proses Belajar Berjalan secara Lebih Fleksibel

Pada dasarnya, homeschooling adalah metode pembelajaran yang bersifat informal. Jadi, tidak mengherankan jika proses pembelajarannya pun berjalan secara lebih fleksibel. Fleksibilitas pada metode pembelajaran ini tidak hanya terletak pada jadwalnya saja, tapi sistem ajarannya pun juga tergolong sangat fleksibel.

Dengan proses pembelajarannya yang tidak kaku seperti ini, dapat membuat anak semakin nyaman untuk belajar. Jadi, anak-anak homeschooling bisa lebih mudah untuk mencerna ilmu yang telah diberikan oleh pengajarnya. Tentu ini bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi sang anak maupun orang tuanya.

  1. Membentuk Karakter Anak dengan Baik

Manfaat kelima dari program homeschooling adalah untuk membentuk karakter anak secara lebih baik lagi. Tak banyak orang yang tahu bahwa sebenarnya homeschooling dapat memiliki dampak yang baik dalam proses pembentukan karakter anak. Hal ini bisa terjadi karena lembaga memberikan kaidah-kaidah yang baik terhadap murid-muridnya.

Sudah ada banyak orang yang percaya bahwa homeschooling dapat memiliki pengaruh yang baik untuk perkembangan karakter anak. Apalagi metode pembelajaran ini juga tidak hanya berfokus pada bidang akademis saja, tapi homeschooling juga sangat berfokus pada perkembangan minat serta bakat dari sang anak. Jadi, dapat dipastikan bahwa kurikulum homeschooling tidak kalah berkualitas dari pendidikan sekolah formal.

  1. Membantu Perkembangan Jiwa Sosial dalam Diri Anak

Tidak semua anak mampu berhadapan langsung dengan banyak orang. Meskipun proses pembelajaran ini tidak berlangsung di sekolah, tapi hal ini tidak membuat anak tidak bisa memiliki jiwa sosial yang tinggi. Sebab, lembaga homeschooling yang profesional tetap akan memberikan ilmu-ilmu sosial yang baik untuk perkembangan diri sang anak.

Dengan begitu, anak bisa lebih merasa siap untuk terjun langsung ke lingkungan masyarakat. Pasalnya, ilmu-ilmu sosial ini telah ditanamkan sejak mereka masih kecil. Jadi, para orang tua tidak perlu mengkhawatirkan akan hal ini jika ingin mendaftarkan anaknya ke program home schooling.

  1. Perhatian Individu yang Lebih Besar

Jika sekolah formal biasanya akan diisi oleh 30-40 murid dalam satu kelas, untuk homeschooling memiliki sistem satu pengajar – satu murid. Jadi, pihak pengajar bisa lebih perhatian dengan muridnya tersebut. Dengan begitu, perkembangan bakat, minat, pendidikan, maupun karakter dalam diri sang anak bisa lebih mudah untuk meningkat.

Bahkan, perhatian ini juga akan diberikan oleh orang tua sang anak. Sebab, orang tua juga bisa mendampingi anaknya ketika proses pembelajaran ini sedang berlangsung. Tentu manfaat ini akan membuat anak semakin merasa nyaman untuk belajar.

Perbedaan Homeschooling dan Sekolah Formal

Pada dasarnya, baik homeschooling maupun sekolah formal akan memiliki keunggulannya masing-masing. Kendati demikian, ada beberapa perbedaan yang harus Anda ketahui mengenai Home learning atau homeschooling dan sekolah formal. Dalam hal ini, kami juga akan membahasnya di sini, yaitu:

  1. Sistem Pendidikan yang Berlaku

Perbedaan utama antara homeschooling dan sekolah formal terletak pada sistem pendidikannya. Untuk di sekolah formal sendiri akan menggunakan standarisasi yang sesuai dengan standar Departemen Pendidikan Nasional dan lembaga sekolah itu sendiri.

Hal ini berbeda dengan sistem pendidikan homeschooling. Untuk sistem pendidikan pada program homeschooling sendiri dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing anak maupun kondisi keluarga.

  1. Fasilitas Pembelajaran yang Tersedia

Perbedaan lain antara homeschooling dan sekolah formal bisa dilihat pada fasilitas pembelajaran yang disediakannya. Untuk sekolah formal sendiri akan memiliki fasilitas yang jauh lebih lengkap dan bagus, karena proses pembelajaran akan dilakukan di sekolah.

Hal ini berbeda dengan program home schooling yang akan dilakukan di rumah. Jadi, tidak sama seperti sekolah formal yang memiliki fasilitas seperti kantin, kelas, laboratorium, dan lain sebagainya, homeschooling akan memiliki fasilitas yang ada di rumah masing-masing anak.

  1. Kurikulum yang Digunakan

Sekolah formal memiliki kurikulum yang lebih ketat jika dibandingkan dengan kurikulum homeschooling. Hal ini terjadi bukan tanpa alasan mengingat kurikulum sekolah formal sendiri dirancang oleh para pakar dan praktisi pendidikan yang ada di lembaga sekolah serta kurikulum nasional.

Tentu ini berbeda dengan kurikulum home schooling yang lebih fleksibel dan dapat disesuaikan menurut bakat serta minat masing-masing anak. Meski begitu, bagi anak-anak homeschooling yang ingin mendapat ijazah resmi dari pemerintah, mereka wajib mempelajari kurikulum nasional juga. Sebab, ijazah hanya bisa mereka dapatkan setelah mereka mengikuti ujian kesetaraan.

  1. Durasi Waktu Belajar

Seperti yang sudah banyak orang tahu, sekolah formal biasanya telah menentukan jadwal khusus untuk murid-muridnya belajar. Hal ini berbeda dengan durasi waktu belajar pada sistem homeschooling yang jauh lebih fleksibel. Biasanya, durasi waktu belajar pada sistem ini akan ditentukan oleh pihak orang tua dan anak. Jadi, pengajar maupun lembaga hanya perlu mengikuti kesepakatan tersebut.

  1. Model Belajar yang Digunakan

Perbedaan kelima antara kedua jenis metode pembelajaran ini bisa dilihat pada model belajar yang digunakannya. Tidak sama seperti sekolah formal yang relatif sudah mapan, homeschooling akan membutuhkan komitmen dan kreativitas orang tua untuk mendesain dan melaksanakan model belajar yang sesuai kebutuhan anak.

Hal ini tentu membuatnya berbeda dengan sekolah formal yang biasanya sudah memiliki model belajar tersendiri, sehingga orang tua hanya perlu memilih sekolah manakah yang memiliki model belajar paling baik.

  1. Peran Orang Tua di Dalamnya

Guru adalah sosok yang paling berperan besar dalam sekolah formal. Sementara untuk di dalam metode pembelajaran homeschooling sendiri, orang tua adalah sosok yang memiliki peran paling besar. Sebab, orang tua dari anak-anak serta siswa akan lebih dominan, sehingga mereka bisa menjadi kunci sukses bagi anak-anaknya.

Sedangkan untuk peran orang tua di sekolah formal sendiri tidak terlalu besar, karena peran mereka tidak terlalu dominan. Pendidikan yang berlangsung di sekolah formal akan dijalankan dengan menggunakan sistem pendidikan sekolah, sehingga guru adalah sosok yang paling berperan besar dalam hal ini.

Jenis-Jenis Homeschooling beserta Penjelasannya

Di Indonesia sendiri ada 3 jenis homeschooling yang bisa dipilih oleh para orang tua. Dalam hal ini, ketiga jenis metode belajar homeschooling tersebut akan memiliki keunggulannya masing-masing. Jadi, para orang tua bisa memilih salah satu jenis homeschooling yang sekiranya sesuai dengan kebutuhan anaknya.

Berikut adalah 3 jenis homeschooling yang memiliki sistem dan keunggulan saling berbeda, yaitu:

  1. Homeschooling Tunggal

Apa yang dimaksud dengan homeschooling tunggal? Homeschooling tunggal adalah metode pembelajaran di rumah yang hanya melibatkan pihak orang tua saja dalam satu keluarga. Jadi, jenis Home learning ini bisa dibilang gratis. Sebab, orang tua akan berperan sebagai pembimbing, penilai, maupun teman belajar secara sekaligus.

Di dalam homeschooling tunggal, orang tua juga akan menyelenggarakan sendiri sistem online program yang sesuai dengan kurikulum homeschooling. Jadi, tidak mengherankan jika jenis homeschooling yang satu ini akan memiliki durasi waktu belajar yang jauh lebih fleksibel.

  1. Homeschooling Majemuk

Jenis homeschooling yang kedua adalah homeschooling majemuk. Sesuai dengan namanya, jenis homeschooling yang satu ini akan dilaksanakan oleh 2 keluarga atau lebih. Biasanya, homeschooling jenis ini akan dilakukan oleh beberapa keluarga yang memiliki minat sama. Meski begitu, untuk kegiatan pokoknya sendiri tetap akan dilakukan oleh orang tuanya masing-masing.

Jika dibandingkan dengan jenis homeschooling yang lainnya, homeschooling majemuk dapat merangsang insting sosial anak secara lebih baik. Sebab, proses pembelajaran ini akan melibatkan anak lain, sehingga anak Anda bisa lebih terpacu untuk bersifat kompetitif. Tentu keunggulan ini bisa dimanfaatkan oleh para orang tua dengan sebaik mungkin.

  1. Homeschooling Komunitas

Pengertian dari homeschooling komunitas adalah gabungan antara beberapa homeschooling majemuk yang menyusun dan menentukan silabus, RPP, bahan ajar, sarana atau fasilitas, serta jadwal pembelajaran yang paling ideal.

Nantinya, anak-anak yang mengikuti program homeschooling komunitas akan memiliki ruang gerak sosialisasi yang lebih luas jika dibandingkan dengan jenis homeschooling lainnya. Dengan begitu, orang tua bisa lebih mempertimbangkan jenis homeschooling yang satu ini.

4 Keuntungan Mengikuti Program Homeschooling

Sebagai informasi tambahan, perlu untuk Anda ketahui bahwa orang tua yang ingin mendidik anaknya dengan cara homeschooling harus melapor ke dinas pendidikan setempat. Dengan begitu, anak juga bisa mendapat ijazah resmi dari pemerintah. Selain itu, metode pembelajaran yang satu ini juga dapat memberikan beragam keuntungan yang antara lain:

  1. Anak Bisa Lebih Mudah untuk Mengembangkan Bakatnya

Keuntungan paling utama dari program homeschooling adalah anak bisa lebih mudah untuk mengembangkan bakat dalam dirinya. Dengan melakukan metode pembelajaran yang satu ini, orang tua dan anak bisa menentukan sendiri topik, jadwal, durasi, maupun cara belajar yang sesuai dengan visi pendidikan keluarganya. Jadi, metode pembelajaran ini memiliki sifat yang jauh lebih fleksibel.

  1. Anak Bisa Memperoleh Waktu Istirahat yang Lebih Banyak

Biasanya, orang tua akan mendaftarkan anak-anaknya yang masih kecil untuk mengikuti metode pembelajaran yang satu ini. Sebab, homeschooling memiliki durasi waktu belajar yang jauh lebih fleksibel dibanding sekolah formal. Dengan begitu, anak-anak akan memperoleh waktu istirahat yang jauh lebih banyak.

  1. Orang Tua Dapat Mengawasi Langsung Proses Pembelajaran Anak

Karena proses pembelajaran homeschooling akan dilakukan langsung dari rumah, tentu ini akan membuat orang tua bisa mengawasi anaknya selama belajar. Dengan begitu, hal ini dapat mengurangi risiko anak terjerumus ke pergaulan bebas yang berbahaya.

  1. Anak Bisa Lebih Menghemat Waktu

Dengan waktu belajarnya yang jauh lebih fleksibel seperti ini, anak jadi bisa lebih menghemat waktu yang dimilikinya. Anak-anak homeschooling bisa memanfaatkan sisa waktunya untuk melakukan kegiatan positif lainnya.

Dengan melihat penjelasan yang ada di atas, dapat dipastikan bahwa homeschooling gratis hanya bisa didapatkan ketika orang tua memilih untuk berperan sebagai pembimbing, penilai, dan teman belajar anaknya sendiri. Jika Anda tertarik untuk melakukan hal ini, Anda harus mengantongi ilmu yang cukup terlebih dahulu. Sebab, kunci sukses dari anak-anak homeschooling adalah orang tuanya.

This article have

0 Comment

Leave a Comment