Sekolah ramah anak tidak hanya sekedar wacana atau sebatas konsep saja. Lebih dari itu. Konsep yang telah rumuskan dan ditulis harus diwujudkan dalam bentuk materi ajar yang sesuai dengan visi, misi, dan tujuan SRA.
Setiap instansi pendidikan yang menerapkan konsep SRA tidak harus memiliki materi yang sama. Karena visi, misi, dan tujuan tiap sekolah juga berbeda. Namun jika dilihat secara garis besar, materi sekolah ramah anak harus meliputi beberapa poin berikut ini.
Sekolah ramah anak selalu membekali siswanya dengan materi alur berpikir logis. Yaitu sebuah cara untuk menganalisis situasi yang terjadi untuk menghasilkan solusi masalah yang masuk akal. Atau secara sederhana, bagaimana cara mengatasi masalah tanpa menimbulkan masalah baru.
Materi logika berpikir ini dimasukkan dalam materi pelajaran akademik maupun non akademik di sekolah.
Masih berkaitan dengan poin pertama. Siswa di sekolah ramah anak juga harus mesmiliki bekal dengan materi problem solving atau pemecahan masalah. Tujuannya sama seperti poin pertama. Yaitu menemukan solusi yang paling tepat atas sebuah masalah.
Hanya saja, materi problem solving ini lebih fokus pada pembentukan soft skill pada siswa. Untuk menghadiri semua tantangan dalam belajar maupun bekerja agar menemukan solusi yang paling tepat atas masalah yang terjadi.
Yang dimaksud dengan materi keahlian ini adalah membentuk siswa dengan kemampuan keahlian khusus. Tujuannya agar bisa menjadi bekal untuk menempuh masa depan yang lebih baik.
Materi yang diberikan disesuaikan dengan bakat dan minat siswa. Agar siswa bisa lebih semangat menjalani hari-hari di sekolah karena mempelajari apa yang mereka sukai.
Usia sekolah memang masih menjadi tanggung jawab orang tua. Tapi bukan berarti siswa tidak dididik untuk bisa hidup mandiri. Karena cepat atau lambat, semua siswa dituntut untuk bisa hidup mandiri.
Beberapa sekolah ramah anak memberi materi terkait kemandirian dengan mengasah skill wirausaha. Dengan pendidikan wirausaha, anak bisa mengerti bagaimana cara menjadi orang yang memiliki finansial independensi. Tidak bergantung hidup dari orang lain.
Tidak hanya mengasah skill saja. Sekolah dengan konsep ramah anak juga mengajarkan tanggung jawab pada siswanya. Bagaimana cara bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya sendiri. Menanggung semua risiko tanpa harus menyalahkan orang lain.
Ini termasuk pendidikan karakter untuk menuju fase dewasa. Diajarkan sejak anak masih SD. Agar sudah memiliki kesadaran dan akan tanggung jawab pada diri sendiri maupun pada orang lain.
Siswa perlu memahami bahwa manusia adalah makhluk sosial. Tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Dan untuk bisa mewujudkan sebuah tujuan bersama, perlu adanya pemikiran dan pergerakan yang sama untuk menuju arah yang sama. Di sinilah pentingnya sebuah organisasi.
Sekolah ramah anak akan mengajarkan bagaimana cara berorganisasi yang baik. Diwujudkan dalam bentuk kegiatan OSIS atau organisasi lain yang ada di sekolah.
Sudah dijelaskan pada poin ke-4 bahwa siswa perlu dilatih kemandirian sejak kecil. Terutama kemandirian ekonomi dan finansial independensi. Caranya adalah dengan memberi materi terkait kewirausahaan. Tentang bagaimana cara menjadi pengusaha yang baik dan jujur.
Materi bisa disampaikan dalam bentuk teori di kelas dan praktik di lapangan. Siswa akan diminta untuk mulai mempraktikkan teori kewirausahaan yang telah didapatkan. Dengan menjual barang atau layanan yang dimiliki hingga memberikan keuntungan.
Apakah sekolah ramah anak hanya mengajarkan kecerdasan dan kedewasaan saja? Tentu tidak. Karena SRA yang baik juga mengajarkan tentang aqidah. Yaitu dasar atau pokok keyakinan yang harus dipegang siswa yang mempercayainya. Siswa harus percaya pada aqiqah berdasarkan dalil aqli dan Naqli.
Tidak hanya mempercayai dengan hati dan akal saja. Aqidah juga harus ditunjukkan atau dibuktikan dengan praktik ibadah sesuai dengan tuntutan dan syariat.
Sekolah ramah anak harus menjamin kebebasan setiap siswanya untuk melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing. Tanpa ada paksaan, intervensi, atau bahkan halangan dari pihak siapapun di sekolah.
Dan ini adalah materi yang wajib diberikan oleh sekolah ramah anak. Yaitu membentuk akhlak yang baik. Karena sebaik apapun siswa memiliki kecerdasan dan skill yang mumpuni, tanpa akhlak yang baik, dia tidak akan menjadi orang yang bermanfaat. Sehingga penanaman terkait akhlak harus dilakukan sejak dini.
Pertanyaannya adalah, dimana sekolah yang bisa memberi beberapa materi di atas? Dimana lagi kalau bukan di Flexi School? Di Flexi School, siswa akan diajarkan berbagai materi akademik, keahlian sesuai minat dan materi terkait spiritual yang baik.
Oleh fasilitator sekolah ramah anak yang memiliki sertifikasi internasional sesuai dengan keahlian masing-masing. Siswa akan dididik untuk menggapai masa depannya tanpa harus ada kekerasan di dalamnya. Sehingga anak bisa merasa nyaman selama belajar di sekolah.
Leave a Comment