Memilih sekolah untuk anak tidak hanya memperhatikan kurikulum standar internasional saja. Atau teknik pembelajaran dengan metode komputerisasi paling update. Lebih dari itu, orang tua harus memperhatikan aspek penting pada institusi pendidikan, yaitu sekolah ramah anak.
Sekolah ramah anak atau yang biasa disebut dengan SRA adalah rekomendasi dari UNESCO agar anak tidak hanya mendapat pendidikan formal terbaik. Tapi juga melindungi fisik dan mental anak selama berada di sekolah.
Sebagai orang tua, mungkin Anda belum memahami apa itu sekolah yang ramah anak. Maka dari itu, ada baiknya simak pengertian dari SRA, apa tujuannya, dan berbagai informasi penting pada artikel ini.
Sekolah ramah anak itu apa? Sesuai dengan arahan UNESCO, sekolah yang ramah anak adalah institusi pendidikan yang mampu memberi hak dan pemenuhan khusus bagi anak.
Sekolah yang tidak hanya mampu memberikan materi terbaik sesuai dengan kurikulum. Tapi juga mampu menciptakan lingkungan yang positif untuk emosional dan psikologis anak. Sekolah yang mendukung partisipasi anak. Mampu memberi perlindungan dan hak anak tanpa membedakan gender atau status sosial anak.
Sedangkan SRA menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia adalah sebuah institusi pendidikan yang formal, informal, dan norformak yang aman, sehat, dan bersih, peduli, serta berbudaya di lingkungan hidup. Serta mampu ikut berpartisipasi dalam pemenuhan hak dan kewajiban pada satuan pendidikan.
Indonesia mendukung penerapan sekolah yang ramah anak. Tujuannya adalah memberi pendidikan yang berkualitas. Sekaligus memutus rantai kekerasan terhadap anak. Ini diatur dalam UU nomor 20 tahu 2003 terkait pendidikan nasional dan UU nomor 23 tahun 2002 terkait perlindungan anak.
Selama ini, proses pendidikan selalu menempatkan murid sebagai objek. Sedangkan guru adalah pihak yang selalu benar. Dari sinilah akhirnya timbul banyak kasus bullying yang terjadi pada anak.
Sekolah tidak lagi menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak. Melainkan tempat yang memberi pengalaman tidak menyenangkan sekaligus traumatis bagi korban bullying. Maka dari itu, didirikannya sekolah ramah anak bertujuan untuk:
Agar siswa bisa saling menghormati dan bekerja sama. Untuk mewujudkan perdamaian di masyarakat dan lingkungan sekitar.
Seperti kebakaran, kebanjiran, tanah longsor, dan lain sebagainya. Dengan sarana dan prasarana yang baik, anak, orang tua, dan guru bisa lebih tenang dalam proses belajar dan mengajar. Sehingga kualitas hasil pendidikan bisa lebih maksimal.
Sesuai dengan peraturan Kementerian PPPPA tahun 2015, pembangunan dan pengembangan sekolah ramah anak harus memenuhi beberapa prinsip. Berikut ini konsep sekolah ramah anak yang bisa Anda pelajari.
Sekolah harus menjamin setiap anak didiknya untuk menikmati pendidikan tanpa diskriminasi apapun. Baik diskriminasi dalam latar belakang orang tua, agama, suku bangsa, gender, bahkan diskriminasi dalam hal disabilitas.
Semua mendapat perlakuan, hak, dan kewajiban yang sama. Pendidikan yang baik, guru yang baik, dan didukung oleh sarana dan prasarana pendidikan yang baik pula. Agar anak merasa aman dan nyaman selama berada di lingkungan sekolah.
Apapun keputusan yang diambil oleh guru maupun pihak pengelola sekolah harus dengan tujuan akhir demi kepentingan anak didik. Bukan hanya demi kepentingan pihak pengelola saja. Sehingga siswa bisa mendapat yang terbaik dari apa yang telah menjadi keputusan pihak pengelola sekolah.
Sekolah ramah anak bertujuan untuk mengetahui dan mengembangkan bakat serta minat anak. Maka dari itu, konsep SRA harus menghormati sudut pandang serta pendapat yang dilontarkan oleh siswa.
Menghormati hak siswa untuk mengekspresikan pandangan dan pendapatnya. Serta hal apapun yang mempengaruhi anak selama berada di lingkungan sekolah.
Pengelolaan SRA harus menggunakan prinsip keterbukaan. Yaitu menjamin keterbukaan informasi, partisipasi, transparansi, akuntabilitas, serta supremasi hukum dalam bidang pendidikan.
Dari penjelasan sebelumnya, sebagai orang tua Anda pasti sudah paham pentingnya mencari sekolah yang ramah untuk anak. Karena dengan bersekolah di SRA, ada banyak manfaat sekolah ramah anak yang bisa didapatkan oleh mereka, seperti:
Kekerasan pada fisik, mental, mental, dan seksual tidak hanya menyakiti anak saja. Tapi juga menyisakan trauma yang mendalam hingga mempengaruhi tumbuh kembangnya.
Dengan bersekolah di SRA, anak bisa terhindar dari kekerasan fisik, mental, atau bahkan seksual. Anak bisa lebih nyaman menikmati hari-hari sekolahnya dengan pendidikan terbaik dan terhindar dari segala bentuk ancaman kekerasan.
Setiap anak yang bersekolah di sekolah ramah anak akan selalu mendapat pendidikan tentang toleransi hidup bermasyarakat. Alhasil, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang toleran, antikekerasan, setia kawan, antibullying, dan akan merasa bangga menjadi alumni sekolah tersebut.
Dan kelak, ketika anak sudah terjun di masyarakat, anak bisa memiliki kepribadian yang empati. Paham bagaimana cara menempatkan diri, saling menghormati, dan tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
Siapa yang tidak nyaman bersekolah di tempat yang nyaman? Ruang kelas dan toilet yang bersih serta lingkungan sekolah yang tertata rapi. Dengan kondisi sekolah yang aman dan nyaman, anak bisa lebih berkonsentrasi dalam belajar. Sehingga hasil yang akan didapatkan lebih maksimal.
Memang tidak selamanya siswa selalu menjadi objek yang paling benar. Ada kalanya siswa melanggar berbagai peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Membuat pihak sekolah dan pengajar menjatuhkan sanksi pada siswa. Tujuannya adalah agar siswa mengetahui dimana letak kesalahan dan tidak akan mengulanginya lagi.
Berbeda dengan sekolah yang tidak ramah anak, yang menerapkan sanksi tidak transparan. Sekolah yang ramah anak justru sebaliknya. Semua sanksi diberikan secara transparan dan bisa diketahui oleh pihak orang tua.
Dengan cara ini, orang tua bisa mengetahui apa kesalahan anak. Dan membantu agar kesalahan tersebut tidak terjadi lagi di hari-hari selanjutnya.
Tanpa adanya ancaman, tekanan, kecemasan, ketakutan, atau bahkan merasa tidak percaya diri dalam persaingan akademik, anak akan merasa bahagia. Sekolah bukan lagi tempat yang menjatuhkan mental anak. Karena guru tidak akan membandingkan prestasi satu anak dengan anak lainnya.
Guru dan tenaga pendidik memahami betul bahwa setiap anak tercipta istimewa dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Membandingkan anak satu dengan yang lainnya bukan sebuah tindakan yang bijak. Dan guru juga tidak akan mempermalukan anak didik saat prestasinya menurun.
Manfaat menyekolahkan anak di sekolah ramah anak adalah memberi kesempatan anak untuk mendapat perlakuan secara adil. Apalagi jika ras, suku, dan agama anak adalah minoritas. Anak akan tetap mendapat perlakuan adil seperti siswa mayoritas sesuai dengan porsinya.
Mendapat pendidikan agama sesuai dengan agama dan kepercayaannya. Mendapat kesempatan beribadah sesuai tuntunan agama selama berada di lingkungan sekolah. Dan berbagai hak anak lainnya.
Bahkan ketika orang tua tidak mampu memberi sumbangan ketika sekolah menarik dana amal untuk sekolah, anak tidak akan kena sindiran. Termasuk juga tidak ada paksaan dari sekolah agar anak ikut serta dalam study tour yang diadakan sekolah.
Sekolah yang ramah anak menyediakan kantin atau fasilitas makan dengan menu yang aman. Sehingga orang tua tidak harus repot membawakan bekal dengan menu yang aman dan bernutrisi dari rumah.
Flexi School merupakan salah satu contoh sekolah ramah anak dengan konsep non formal. Tujuannya adalah agar anak bisa mengenyam pendidikan tanpa mengabaikan kebutuhan sosialisasi pada lingkungannya.
Kami menggunakan fokus pembelajaran life skills dengan berbagai program sesuai dengan bakat dan minat anak. Memberi pembekalan pada anak untuk bisa bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan bakat dan minatnya.
Selain itu, Flexi School juga membantu mendorong siswa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih baik. Apakah mau melanjutkan ke universitas atau sekolah non formal lain sebagai pilihan masa depannya.
Dalam proses belajar, Flexi School difasilitasi oleh para mentor dan coach yang berpengalaman di bidangnya. Proses pendidikan dilakukan secara kolaborasi yang aktif dan adaptif. Sehingga siswa lebih merasa nyaman dan bahagia selama menjalani proses pendidikan.
Sebanyak 70% pendidikan dilakukan dengan menerapkan life skills. Dan 30% sisanya dilakukan secara akademik. Dengan menggabungkan berbagai ragam projek, magang, outing, yang berorientasi pada cekatan, lincah, dan fleksibel.
Ada dua program yang bisa dipilih, yaitu program homeschooling dan program maestro. Homeschooling tersedia untuk pendidikan SD, SMP, dan SMA. Sedangkan program maestro hanya tersedia untuk SMP dan SMA saja.
Meski menyuguhkan kurikulum sekolah ramah anak dengan keunggulan yang nyata, biaya investasi peningkatan di Flexi School sangat terjangkau. Sama seperti biaya sekolah di instansi pendidikan formal lainnya.
Meta Deskripsi: Memilih sekolah untuk anak tidak hanya memperhatikan kurikulum standar internasional saja. Orang tua harus memperhatikan aspek penting lainnya, yaitu sekolah ramah anak.
Leave a Comment