Thursday, 10 Oct 2024
  • Sekolah Pertama Menerapkan Agile Education Berbasis Kurikulum Aqil Baligh dan Fitrah
  • Sekolah Pertama Menerapkan Agile Education Berbasis Kurikulum Aqil Baligh dan Fitrah

Hal yang Perlu Kamu Ketahui Mengenai Sistem Pendidikan di Finlandia

Dari sekian banyak negara yang ada di dunia ini, sistem pendidikan di Finlandia menjadi salah satu sistem pendidikan yang meraih banyak pujian. Hal itu tidak mengherankan karena negara ini menghasilkan anak-anak yang berbudi pekerti baik dan memiliki pemikiran yang sangat cerdas. Lantas, mengapa Finlandia mampu menciptakan sistem pendidikan yang begitu mumpuni bahkan paling baik di seluruh dunia?

Pendidikan di Finlandia

Jenjang pendidikan yang ada di Finlandia memiliki sedikit perbedaan dari jenjang pendidikan yang terdapat di negara lain. Maka dari itu sebelum membahas lebih jauh mengenai pendidikan di Finlandia ada baiknya Anda mengetahui dahulu berbagai jenjang pendidikan di Finlandia. Berikut ini adalah jenjang pendidikan yang terdapat di Finlandia yang harus Anda ketahui:

·       Pendidikan Dasar

Awal untuk memasuki sekolah formal bagi anak-anak Finlandia adalah pada usia 7 tahun. Di Finlandia menerapkan pendidikan struktur tunggal selama 9 tahun dan hanya masuk sekolah 190 hari dalam setiap satu tahun. Selain itu pemerintah Finlandia tidak memisahkan antara sekolah dasar dengan sekolah menengah.

·       Pendidikan Menengah Atas

Untuk program ini sendiri sifatnya tidak wajib bagi anak-anak Finlandia. Akan tetapi mayoritas anak-anak Finlandia menempuh pendidikan menengah atas setelah mereka menyelesaikan pendidikan dasar. Sama seperti sekolah menengah atas di negara lain, di Finlandia sekolah menengah atas dibagi dua yaitu sekolah menengah atas umum dan sekolah menengah atas kejuruan. Waktu yang ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas adalah tiga tahun.

Untuk bentuk pendidikannya sendiri, pendidikan menengah atas umum berbentuk kursus, dengan siswa yang bebas menentukan jadwal belajar mereka sendiri. Setelah masa pendidikan mereka selesai maka para siswa mengikuti ujian matrikulasi. Sedangkan untuk pendidikan menengah atas kejuruan berfokus pada pekerjaan. Masa pendidikan ini diakhiri kualifikasi kompetensi.

·       Perguruan Tinggi

Di Finlandia untuk sistem perguruan tinggi dibagi menjadi 2, yaitu universitas dan universitas ilmu terapan. Untuk universitas fokusnya terhadap penelitian ilmiah, sedangkan untuk universitas ilmu terapan berfokus pada aplikasi praktis. Siswa pada umumnya memerlukan waktu 4 tahun untuk mendapatkan gelar sarjana serta untuk mendapatkan gelar memerlukan waktu sekitar 5 sampai 6 tahun.

Alasan Pendidikan Finlandia Menjadi yang Terbaik

·       Hampir Tidak Pernah Ada PR

Bukan fakta baru kalau di Finlandia hampir tidak pernah ada PR. Kalaupun ada maka PR yang diberikan tidak begitu banyak. Hal ini dikarenakan para guru berpendapat jika pembelajaran yang telah dilakukan di sekolah sudah cukup sangat padat. Ini dapat terjadi karena seluruh kepentingan pendidikan dirancang untuk diselesaikan selama jam sekolah.

Sehingga para siswa lebih baik menghabiskan waktunya untuk bermain ataupun menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama keluarga. Selain itu, mereka dapat menggunakan waktu tersebut untuk perkembangan diri dengan mengikuti ekstrakurikuler dengan tenang tanpa harus pusing memikirkan PR dari materi akademis. Dengan begitu, murid di Finlandia tidak merasakan banyak beban sekolah apalagi saat sudah berada di rumah.

·       Guru Otonom

Guru Finlandia adalah guru terlatih dengan gelar master. Guru di Finlandia memiliki kebebasan dalam merencanakan pengajaran serta sumber daya mereka sendiri. Namun, tantangan dari guru Finlandia harus mampu untuk menyesuaikan pengajaran dari berbagai jenis anak didiknya.

·       Pembelajaran Sepanjang Hayat

Artinya adalah sistem pendidikan Finlandia bersifat fleksibel sehingga mereka dapat untuk melanjutkan pendidikannya pada usia berapa pun tanpa adanya batasan umur. Karena mereka berpendapat bahwa pendidikan itu bisa di tempuh kapan pun tanpa adanya batasan termasuk umur.

·       Pembelajaran Secara Personal

Di Finlandia tidak ada sistem peringkat, dikarenakan tidak adanya ujian nasional. Pembelajarannya dilakukan secara personal agar siswa dapat berdaya dengan kekuatan mereka sendiri. Mereka dapat belajar yang menjadi keinginan mereka sehingga setiap siswa benar-benar memegang kendali untuk menggali potensi mereka sendiri.

·       Belajar Sambil Bermain

Pada awal anak sekolah, terdapat penekanan kuat untuk melakukan pembelajaran melalui bermain, sebelum anak memasuki usia sekolah. Di Finlandia, Penitipan anak dan prasekolah mengikuti kurikulum Pendidikan dan Perawatan Anak Usia Dini (ECEC) nasional yang percaya agar membiarkan anak untuk  menjadi anak-anak seutuhnya, dengan fokus pada permainan, kesehatan, serta kesejahteraan anak secara umum.

·       Kesempatan yang Sama

Tujuan dari sistem pendidikan Finlandia yang paling utama adalah pendidikan universal yang berkualitas baik. Maksudnya adalah pendidikan yang gratis, inklusif dan komprehensif yang sama diberikan untuk semua warga negara. Karena bagi pemerintah Finlandia semua orang berhak memiliki kesempatan yang sama untuk menempuh pendidikan.

Hal ini karena hampir semua sekolah di Finlandia merupakan milik pemerintah, sehingga semua anak bisa memperoleh pendidikan yang sama, ditambah dengan infrastruktur  yang memadai di setiap sekolah. Maka, anak-anak di Finlandia memperoleh akses yang sama untuk pendidikan, tanpa ada kesenjangan antara satu sama lainnya. Hal ini juga yang berperan dalam meningkatkan persentase kelulusan di Finlandia.

·       Teknologi yang Mumpuni

Para siswa memanfaatkan teknologi digital untuk belajar. Hal ini dikarenakan sebagian besar kurikulum nasional Finlandia merupakan pembelajaran yang fenomenal serta mengembangkan pengalaman belajar yang unik melalui pengajaran dengan media teknologi yang inovatif. Sehingga, teknologi menjadi sangat berperan penting untuk meningkatkan pengalaman belajar dari sang anak.

·       Pembatasan Jumlah Siswa dalam Setiap Kelasnya

Jumlah siswa dari setiap kelas amat terbatas. Dalam satu kelas hanya terdiri dari 20 orang saja pada tahun pertama sekolah, serta pada tahun keenam dan ketujuh. Hal ini dimaksudkan agar para siswa dapat belajar dengan lebih fokus. Dan ketika ada siswa yang tertinggal pelajaran kelas, maka akan ada satu guru yang ditugaskan membantu siswa tersebut untuk mengejar ketinggalan.

·       Tidak Ada Standar Pengujian

Di Finlandia tidak terdapat pengujian standar. Penilaian pembelajaran siswa dilihat dari berbagai metode kualitatif yang berfokus pada pengembangan keseluruhan siswa serta pembelajaran soft skill, daripada keterampilan menghafal serta nilai kuantitatif mereka. Hal ini dikarenakan tujuan murid belajar bukan semata-mata meraih nilai yang paling tertinggi, tetapi lebih berfokus proses pada pembelajarannya sehari-hari menghindari adanya pengalaman stres di antara murid karena harus mengejar angka yang bagus.

·       Waktu Mulai Sekolah yang Lebih Siang

Jika di Indonesia pada umumnya sekolah dimulai pada pukul 07.00, siswa di Finlandia mulai sekolah mulai pukul 9.00–09.45. Selain itu penelitian menunjukkan bahwa waktu mulai sekolah yang lebih awal merusak kesehatan, kesejahteraan, serta kedewasaan dari siswa. Hal ini dimaksudkan agar para siswa dapat memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri sebelum berangkat sekolah. Fakta lainnya di Finlandia sekolah berakhir pada pukul 2 siang hari dengan jam istirahat yang lebih lama.

Perbedaan Sistem Pendidikan Finlandia Dengan Indonesia

·       Tidak Mengenal Sistem Tinggal Kelas

Di Indonesia kita akan menjumpai penilaian struktur, pembagian rapor, sistem tinggal kelas, ataupun pekerjaan rumah, namun di Finlandia Anda tidak akan menjumpainya. Untuk pencapaian dari siswa akan terlihat ketika kegiatan matrikulasi sebelum memasuki jenjang perguruan tinggi.

·       Tidak Ada Ujian Hingga Anak 16 Tahun

Anak-anak di Finlandia tidak berkewajiban untuk mengikuti ujian nasional. Mereka akan mengikuti ujian nasional hanya ketika akan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan Finlandia tidak mengenal GERM (Global Educational Reform Movement) yang membuat pendidikan menuju ke arah persaingan dan kompetisi.

Hal ini tentunya kebalikannya dengan Indonesia. Anak-anak di Indonesia diharuskan mengikuti tes untuk memasuki sekolah bahkan semenjak mereka masih SD. Dan setelah masuk pun mereka masih harus berkompetisi untuk mendapatkan peringkat dengan teman sebayanya.

·       Usia Masuk Sekolah Anak-Anak Finlandia Adalah 7 Tahun

Pemerintah melarang memasukkan anak-anak ke playgroup maupun sejenisnya. Tugas untuk memberikan pendidikan bagi anak yang masih di bawah 7 tahun adalah tanggung jawab dari orang tua. Hal ini karena usia 7 tahun ke bawah dianggap adalah masa kritis untuk memulai pendidikan.

Ini bertujuan agar anak-anak Finlandia memperoleh lebih banyak waktu untuk dididik oleh orang tua masing-masing utamanya mengenai tentang moral, yang tentu amat penting dalam membangun dasar bagi mereka ketika akan menghadapi  dunia pendidikan yang sesungguhnya. Kebijakan ini juga bertujuan membuat anak-anak merasa lebih bebas untuk eksplorasi diri pada usia dini.

Maka dari itu pemerintah Finlandia memberi maternity package untuk para orang tua di Finlandia. Di Indonesia anak mulai sekolah bahkan di usia yang sangat kecil. Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya orang tua yang memasukkan anaknya yang masih balita ke playgroup dan taman kanak-kanak.

·       Tidak Membedakan para siswanya

Maksudnya, di Finlandia tidak ada yang namanya kelas unggulan, kelas reguler, sekolah favorit maupun akselerasi. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kesenjangan dari para siswanya. Untuk biaya pendidikan pun ditanggung oleh pemerintah, sehingga para orang tua dapat tenang dan tidak khawatir jika ijazah akan ditahan. Hal ini tentunya adalah kebalikan dari Indonesia.

·       Guru Finlandia Adalah Lulusan Terbaik dengan Gelar S2

Tidak mudah untuk menjadi seorang guru di Finlandia. Untuk menjadi seorang guru maka Anda haruslah lulusan S2 dengan nilai yang terbaik. Guru di Finlandia juga harus mampu untuk melakukan metode  belajar aktif dan menyenangkan. Sedangkan untuk menjadi seorang guru, Anda hanya harus lulus S1 dari jurusan pendidikan. Fakta lainnya mengenai guru di Finlandia mereka hanya menghabiskan waktu 4 jam sehari di kelas.

·       Lebih Mengutamakan Kerja Sama Antar Murid

Di Finlandia tidak mengenal sistem adanya nilai, itu berarti murid-murid di Finlandia tidak akan merasakan berkompetisi dengan temannya. Sistem pendidikan di sana lebih mengajarkan bahwa kerja sama lebih penting daripada bersaing. Sehingga, mereka mempunyai lebih banyak kesempatan untuk bersosialisasi serta berbagi pengalaman dengan teman-temannya, yang tentunya akan membantu mereka dalam mencapai keberhasilan ke depannya.

·       Kelas yang Sedikit

Murid di Finlandia hanya harus mendatangi rata-rata dua kelas dalam setiap harinya. Ini bertujuan untuk menghindari anak dari stres karena lama berada di dalam ruangan setiap harinya. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di luar kelas untuk olahraga, memasak, bermusik, dan sebagainya. Selain itu, mereka didorong untuk lebih banyak waktu untuk membaca. Mereka bahkan memiliki waktu untuk menonton program televisi bersama di kelas. Jadi, mereka tidak hanya berfokus pada buku dan papan tulis saja.

Mengapa Murid Finlandia Sangat Pintar?

Pada umumnya, nilai yang diperoleh murid Finlandia tergolong sangat tinggi terlebih di kompetisi atau tes bertaraf internasional. Banyak ahli yang berusaha untuk mencari tahu mengapa hal ini bisa terjadi, terlebih para ahli pendidikan yang ada di Amerika Serikat. Berikut ini adalah beberapa alasan yang mendukung adanya hal tersebut.

1.     Lingkungan yang Mendukung

Hal pertama yang membuat murid Finlandia menjadi sangat pintar adalah karena lingkungan sekolah yang sangat suportif dan mendukung. Berbeda dengan berbagai negara lain terlebih di benua Asia yang mementingkan nilai di atas segalanya, sistem pendidikan Finlandia berhasil menekankan pada murid bahwa nilai bukanlah satu-satunya hal krusial yang menunjukkan kualitas mereka sebagai anak atau pelajar.

Nilai pada kurikulum Finlandia dianggap sebagai hal yang wajar dan tidak peduli seberapa besar nilai tersebut, murid-murid itu akan tetap mendapatkan apresiasi tinggi dari tenaga pendidik. Para guru sekolah Finlandia mengajarkan para murid yang ada di sekolah bahwa nilai pada ujian atau tes sehari-hari bukanlah hal utama untuk murid tersebut.

Justru, guru-guru tersebut mengajarkan muridnya bahwa sangat penting untuk membiasakan anak-anak agar mereka mampu melakukan problem solvings dan mencari tahu alternatif jawaban atas masalah hidup yang kemungkinan besar akan mereka hadapi di kemudian hari ketika mereka sudah tumbuh. Peletakan ilmu dasar yang sering kali diabaikan oleh tenaga pengajar ini begitu berguna untuk perkembangan anak sehingga mereka bisa tumbuh sebagai sosok yang mumpuni.

2.     Tidak Ada Kompetisi yang Berlebihan

Terkadang, di sekolah murid-murid akan dihadapkan pada situasi yang mengharuskan mereka bersaing dengan teman-teman satu kelas atau bahkan anak dari kelas lainnya. Meskipun hal tersebut adalah hal yang sangat bagus agar mereka bisa menumbuhkan jiwa kompetisi, terkadang hal itu justru menciptakan rasa stres pada anak-anak karena mereka menganggap bahwa dirinya tidak mampu bersaing dengan teman sebayanya.

Di Finlandia sendiri, tidak ada yang namanya kompetisi yang terlalu menekan psikologis para murid. Justru, kompetisi yang ditemukan di sana akan berusaha sebaik mungkin untuk mengajar seluruh murid agar mereka mampu merasa percaya diri dan berani mengajukan opini atau apa pun yang mereka pikirkan. Membuat murid menjadi lebih terbuka adalah hal yang cukup sulit, namun buktinya murid Finlandia menjadi bukti bahwa mereka mampu melakukan hal tersebut.

3.     Murid Memiliki Kebebasan Penuh

Seperti yang sudah ditekankan sebelumnya, lingkungan sekolah di Finlandia berusaha sebaik mungkin untuk membuat anak merasa nyaman dan memprioritaskan keamanan mereka di sekolah. Karena itu, sejak tahun 1980an pihak sekolah Finlandia mulai menyediakan akses kesehatan secara sepenuhnya pada murid-murid, dan mereka juga menyediakan kantin yang dipenuhi oleh makanan sehat untuk membuat murid menjadi lebih bersemangat.

Tidak hanya itu saja, namun mereka juga memiliki konsultasi psikologi bagi para murid yang memiliki gangguan mental untuk memahami lebih lanjut jiwa murid-murid tersebut. Hal itu tentunya mampu membantu pihak sekolah untuk membuat murid menjadi lebih diterima dan tidak mengalami diskriminasi dalam bentuk apa pun.

Sistem pendidikan yang ada di Finlandia memang tidak berfokus pada nilai atau ranking tiap murid yang sering sekali kita temui di seluruh sekolah yang ada di Indonesia. Justru mereka berusaha menciptakan atmosfer sekolah yang penuh oleh aura kehangatan, harmonis, dan dipenuhi kebahagiaan sehingga murid-murid merasa betah dalam proses belajar mereka.

Nah, begitulah beberapa hal yang bisa menjadi informasi baru jika Anda ingin mengetahui seberapa baik pendidikan di Finlandia. Tidak mengherankan jika seluruh negara berusaha untuk bercermin dari sistem pendidikan yang ada di negara ini, karena kualitas yang dihasilkan sudah tidak bisa diremehkan lagi.

Another Article

This article have

0 Comment

Leave a Comment