Thursday, 21 Nov 2024
  • Sekolah Pertama Menerapkan Agile Education Berbasis Kurikulum Aqil Baligh dan Fitrah
  • Sekolah Pertama Menerapkan Agile Education Berbasis Kurikulum Aqil Baligh dan Fitrah

Sekolah Online Solusi Tepat Untuk si Introvert

Tidak semua orang merasa nyaman bersosialisasi dengan banyak orang atau mudah dekat pada siapa saja. Perasaan seperti itu biasa terjadi pada orang-orang dengan kepribadian introvert. Bagi mereka berada di tempat ramai membuat mereka kehilangan banyak energi dan terpicu stres. Sedapat mungkin mereka menghindari yang namanya keramaian atau lingkungan dengan orang-orang yang tidak mereka kenal baik seluruhnya. Dalam ini, termasuk lingkungan sekolah. Beruntung kini banyak sekolah online atau homeschooling berakreditasi sehingga para introvert tetap bisa tetap bersekolah dengan rasa nyaman.

Sekolah online atau homeschooling sendiri merupakan bagian dari program paket C. Itu mengapa istilah lainnya disebut dengan sekolah online paket C. Sekolah online adalah proses pembelajaran yang menggunakan metode daring, baik sepenuhnya maupun sebagian dari proses tersebut. Dengan kata lain, sekolah ini tidak bersifat virtual. Tidak ada pertemuan fisik secara langsung antara murid dengan guru layaknya sekolah konvensional.

Sekolah online adalah alternatif bagi siapa saja yang mengalami hambatan tertentu dalam menempuh pendidikan jenjang SMA, yang mengakibatkan mereka gagal lulus dan mengantongi ijazah. Sekolah online adalah implementasi dari segenap instrumen hukum yang membolehkan kegiatan belajar-mengajar berlangsung secara mandiri (di luar sekola/kelas pertemuan fisik). Salah satu payung hukum yang “melindungi” sekolah berbasis online atau homeschooling ini berupa Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 27 ayat (1), (2), dan (3).

Sekolah Online Bukan untuk Siswa Bodoh

Dulu masyarakat beranggapan bahwa sekolah online atau homeschooling khusus untuk siswa dengan kecerdasan di bawah rata-rata atau mengalami keterbelakangan mental. Sehingga mereka tidak cocok bersekolah di sekolah reguler. Padahal konsep homeschooling tidak sesederhana itu.

Malahan, pada beberapa sekolah berbasis online yang berakreditasi dan reputasi terbaik, mengajarkan materi-materi yang lebih kompleks daripada sekolah reguler. Contohnya seperti di Flexi Homeschooling yang muatan materi pelajarannya bukan cuma untuk mengasah kecerdasan berpikir anak, tapi juga moralitasnya, keberanian menghadapi tantangan, kepemimpinan, kewirausahaan, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, bagi yang sudah mengenal konsep homeschooling secara menyeluruh pasti tidak pernah menyesal memilih metode belajar seperti ini. Bahkan, nama-nama besar di negeri mengantongi ijazah SMA melalui jalur sekolah online paket C dan itu bukan penghalang bagi mereka dalam berkarier. Sebut saja beberapa nama-nama tersebut, antara lain:

  • Susi Pudjiastuti, mantan menteri Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia. Tersebab iklim politik yang kurang baik Susi sempat putus sekolah di bangku SMA. Baru sekian puluh tahun kemudian ia bisa mendapatkan ijazah SMA setelah mengikuti sekolah paket C.
  • Hary Tanoesoedibjo, pengusaha sukses yang namanya terkenal hingga ke mancangara. Hary pun sama seperti Susi yang mendapatkan ijazah SMA melalui program paket C. Namun siapa sangka, berbekal ijazah tersebut ia bisa melanjutkan ke perguruan tinggi di Kanada.
  • Oesman Sapta Odang
  • Tercatat sebagai ketua DPD RI, Oesman ternyata menamatkan pendidikan SMA melalui jalur paket C. Tapi itu sama sekali tak membuat hati Oesman kerdil. Ia berhasil membuktikan bahwa dengan ijazah paket C ia bisa mengelola bisnis-bisnisnya dengan sangat baik hingga menggurita.

Dari pengalaman hidup tokoh-tokoh terkenal di atas maka fix sekolah online bukanlah untuk siswa dengan kecerdasan di bawah rata-rata atau bodoh. Sebagian orang (siswa) mungkin saja memiliki masalah tertentu dalam upayanya menuntut ilmu, tapi hal itu tak selamanya mengindikasikan bahwa dirinya lemah dalam berpikir dibanding siswa pada umumnya.

Sekolah Online Lebih Cocok untuk Introvert daripada Extrovert

Hanya karena sistem pembelajarannya tidak mengharuskan siswa datang ke sekolah dan berbaur dengan kelompok belajar di kelas, bukan berarti sekolah online atau homeschooling hanya diprioritaskan untuk siswa dengan kepribadian introvert yang susah bergaul dan minderan saja. Sebenarnya, tidak ada batasan pada siapa saja yang bisa mengikuti kelas belajar online. Pikiran kitalah yang membatasi siapa sebenarnya introvert dan extrovert itu.

Seorang dengan kepribadian introvert memang cenderung lebih suka melakukan segala sesuatunya secara mandiri, pembawaannya tenang, dan sangat berhati-hati. Dalam banyak pengalaman terjadi, mereka memang tidak terlalu gampang berada di keramaian atau lekas berinteraksi pada orang baru dikenal. Tetapi, bukan berarti mereka tidak mampu mengaktualisasikan diri di tempat umum karena kerap dicap minderan bahkan antipati.

Tidak banyak yang tahu bahwa, permasalahan yang dihadapi kelompok introvert sebenarnya bukan kemampuan sosial, melainkan cara mereka mengumpulkan energi. Mereka bisa berkembang di mana saja seperti halnya extrovert. Hanya saja mereka lebih menyukai tempat-tempat yang tenang dan tidak over loaded dalam suatu ruangan untuk menghimpun sebanyak-banyaknya energi serta mengolah informasi yang mereka terima seoptimal mungkin. Berangkat dari alasan tersebut, paling tidak praktik belajar online atau home schooling inilah yang mendekati ideal bagi kelompok introvert.

Walau demikian, bukan berarti homechooling tidak cocok untuk orang-orang dalam kelompok kepribadian extrovert. Sebab praktik pembelajaran homeschooling tidak melulu di rumah. Pusat atau lembaga pendidikan yang menyelenggarakan homeschooling pasti akan melibatkan seluruh siswanya dalam kegiatan-kegiatan outdoor secara terjadwal. Bentuknya bisa berupa kegiatan ekstrakurikuler dan kunjungan lapangan atau filed trip. Sehinga kemampuan sosial mereka akan tetap terlatih dengan baik meski tidak belajar di sekolah reguler.

Cara Daftar Sekolah Online

Sebagaimana sekolah pada umumnya, jadwal pendaftaran sekolah online atau homeschooling dibuka satu tahun sekali. Walau sistem pembelajarannya berlangsung secara online, namun daya tampung pesertanya juga terbatas. Hal itu bertujuan untuk menyeimbangkan antara jumlah pengajar dengan siswa. Keseimbangan antara keduanya memudahkan pengajar untuk tetap memonitoring dan mengevaluasi hasil belajar siswa-siswanya meski dari jarak jauh.

Cara daftar sekolah online tidaklah rumit. Persyaratan administratifnya pun tidak jauh beda dengan dokumen yang harus kita sertakan ketika ingin masuk sekolah reguler. Untuk lebih jelasnya, berikut syarat dan cara daftar sekolah online. Siapa tahu Anda, anak, atau kerabat Anda berencana melanjutkan pendidikan melalui sistem homeshooling atau sekolah online paket C:

Syarat Diri Calon Peserta Homeschooling Paket C:

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Berikut ini daftarnya ya.

  • Sudah bisa baca, tulis, dan berhitung.
  • Sudah berusia di atas 12 tahun ( mengacu pada usia wajar anak-anak menamatkan jenjang pendidikan setara SD). Sedangkan usia maksimalnya tidak dibatasi. Selama masih bisa berkomunikasi dengan lancar dan mampu mengingat dengan baik, maka orang yang sudah berusia di atas 40 tahun tetap boleh mengikutinya.
  • Sudah pernah lulus jenjang pendidikan SMP. Program paket C ini merupakan program kesetaraan level SMA. Jadi jika belum pernah menamatkan SMP, tidak diperbolehkan lompat jenjang pendidikan.

Syarat Dokumen yang harus Dilengkapi:

Lalu untuk syarat dokumennya yang harus dipenuhi seperti berikut ini.

  • Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh badan/lembaga penyelenggara homeschooling.
  • Menyertakan foto copy Kartu Tanda Penduduk. Homeschooling berlaku untuk calon siswa dari kota manapun di Indonesia. Bisa juga untuk untuk orang Indonesia dengan status kependudukan WNA.
  • Menyertakan foto copy Kartu Keluarga
  • Pas foto dengan latar belakang berwarna merah. Jumlah menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing homeschooling.
  • Melampirkan ijazah SMA beserta SKHUN

5 Pertimbangan Sebelum Memutuskan Memilih Homeschooling Paket C

Memilih homeschooling atau sekolah online paket C bukan semata-mata mengejar ijazah SMA saja, melainkan untuk mengenyam ilmu pengetahuan, menggali potensi diri, dan proses pengembangan karakter ke arah yang lebih baik. Di zaman modern seperti sekarang, homeschooling bukan suatu yang aneh. Hanya saja sebelum memutuskan bergabung di dalamnya, alangkah bagus jika kita mengawalinya dengan pertimbangan matang. Kira-kira homeschooling memang cocok untuk kondisi dan situasi saat ini atau tidak. Dengan pertimbangan yang matang, kita jadi lebih mantap dalam menetapkan pilihan dan nyaman menjalankannya.

Adapun pertimbangan-pertimbangan tersebut, antara lain:

1.      Usia

Ini pertimbangan paling mendasar tatkala kita ingin mengikuti program paket C. Bagi yang sempat gap year selama 1-2 tahun, masih memungkinkan mendaftar di sekolah reguler. Rentang usia Anda tidak terpaut jauh dengan siswa lain pada tahun ajaran yang Anda ambil. Tetapi bila usia Anda sudah lewat 3 tahun dari usia wajar siswa SMA, memilih sekolah online adalah opsi paling tepat.

2.      Lokasi

Dengan alasan efisiensi waktu, hendaknya kita memilih sekolah yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah. Namun yang jadi masalah belum tentu sekolah dengan akreditasi dan reputasi bagus itu berada dalam satu wilayah dengan tempat tinggal kita.

Jarak tempuh yang jauh, akses yang bisa saja tidak mudah, keterbatasan waktu dan transportasi bisa-bisa membuat kita keburu lelah begitu sampai di sekolah. Alhasil, tidak maksimal lagi mengikuti proses pembelajaran. Bila keadaannya seperti itu, lebih praktis bila Anda menempuh pendidikan lewat jalur homeschooling paket C.

3.      Kondisi Negara

Ada masa-masa tertentu dimana kondisi suatu negara sedang tidak kondusif. Semisal, iklim politik yang sedang panas, pandemi, atau iklim/cuaca ekstrem. Karena kondisi yang kurang kondusif tersebut, beraktivitas di luar rumah lebih berisiko daripada kita stay di rumah. Supaya proses belajar tetap berjalan, kita bisa memilih sistem belajar online seperti yang diterapkan oleh lembaga-lembaga pendidikan home schooling.

4.      Karakter/Kepribadian

Kembali lagi pada karakter diri Anda. Kenali basic character Anda seperti apa. Apakah Anda cenderung introvert atau ekstrovert. Baik introvert maupun extrovert sah-sah saja memilih home schooling. Akan tetapi, dari segi kenyamanan biasanya kelompok introvert lebih memprioritaskan sekolah dari rumah atau secara online. Dengan berada di lingkungan yang tepat sesuai sesuai karakter diri, bukan hanya menumbuhkan rasa nyaman tapi juga merangsang kita menjadi lebih produktif dan optimal mengolah informasi.

5.      Aktivitas Sehari-hari

Homeschooling bukan hanya untuk mereka yang putus sekolah atau introvert saja, melainkan buat siapa saja yang terbentur oleh aktivitas terikat atau kondisi tidak menentu. Misalnya, artis yang terikat kontrak kerja atau anak yang terpaksa ikut berpindah-pindah kota karena mengikuti tugas dinas orang tuanya.

Kondisi demikian tentu saja menghambat mereka mengikuti proses belajar di sekolah reguler. Bahkan tak jarang terpaksa vacuum untuk sementara waktu. Bila itu yang terjadi pada diri Anda saat ini, tetapkanlah home schooling sebagai jalan Anda menuntut ilmu dan mendapatkan ijazah setara SMA.

Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa efektifitas sekolah online ini akan lebih terasa bagi mereka yang benar-benar menyesuaikannya dengan karakter diri sendiri, minat, dan lingkungan sekitar. Semoga dengan memilih sekolah yang tepat, upaya kita menjadi pribadi yang terpelajar berjalan sesuai harapan.

This article have

0 Comment

Leave a Comment