Saturday, 27 Jul 2024
  • Sekolah Pertama Menerapkan Agile Education Berbasis Kurikulum Aqil Baligh dan Fitrah
  • Sekolah Pertama Menerapkan Agile Education Berbasis Kurikulum Aqil Baligh dan Fitrah

Motivasi di Balik Meningkatnya Minat Orang Tua terhadap Homeschooling Bandung

Perubahan zaman turut mengubah cara pandang orang tua terhadap model pendidikan yang layak untuk anak. Jika dulu umumnya para orangtua menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah reguler, kini minat mereka mulai banyak mengarah ke homeschooling. Di kota-kota besar lembaga-lembaga pendidikan yang mengedepankan metode home learning tumbuh menjamur. Begitu juga yang dapat kita temukan di kota Bandung. Banyaknya home schooling Bandung menjadi suatu bukti betapa besarnya minat masyarakat terhadap sekolah-sekolah dengan gaya pembelajaran seperti itu.

Hal tersebut dibenarkan oleh Yulianti Hendra selaku penulis buku “Home Learning: Belajar Seru Tanpa Batas”. Dalam peluncuran bukunya beberapa tahun lalu, Yulianti mengatakan bahwa saat ini tingkat kepercayaan orangtua terhadap homeschooling memang kian meningkat. Itu yang mendorong mereka lebih antusias memilih homeschooling ketimbang sekolah reguler untuk sang buah hati.

Homeschooling Bandung Bukan Metode Pembelajaran Baru di Indonesia

Homeschooling adalah sebuah metode pembelajaran non formal yang berlangsung di rumah masing-masing murid/siswa. Meski cara belajarnya menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan antara homeschooling dengan sekolah reguler, namun sama sekali tidak mengurangi mutu dari materi yang akan disampaikan guru kepada murid.

Hak-hak murid sebagai peserta didik tetap berlaku sebagaimana mestinya. Semisal, hak mendapatkan ijazah yang sah dan setara dengan ijazah sekolah reguler. Sehingga dapat mereka pergunakan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang berikutnya di mana saja atau melamar pekerjaan.

Homeschooling Bandung atau sekolah dari rumah di Bandung sendiri bukanlah metode pembelajaran baru yang pernah ada di Indonesia. Jadi Anda tak perlu khawatir anak-anak akan jadi kelinci percobaan di sini. Menurut sejarah, Indonesia telah memberlakukan metode home learning sejak zaman pra kemerdekaan atau tepatnya sekira era 1920-an.

Mengingat kondisi negara Indonesia masih dalam tekanan dan pengaruh kuat bangsa Belanda pada masa itu, maka yang bisa mengikuti homeschooling hanya kalangan-kalangan tertentu seperti bangsawan atau priyayi. Sementara rakyat jelata bahkan tidak bisa bersekolah sama sekali.

Sebab itulah, tidak banyak yang tahu bahwa penerapan home learning sebetulnya sudah terjadi sejak lama. Hanya saja dahulu guru legalitasnya belum seterang seperti sekarang ini. Media pembelajarannya juga amat terbatas, sehingga guru harus datang ke rumah murid sesuai jadwal belajar yang disepakati bersama.

Kini setelah jaringan internet menjamah hampir seluruh wilayah di Indonesia, lengkap dengan ketersediaan gadget pendukung yang kian mumpuni dan tempat-tempat belajar yang nyaman, guru tak lagi harus datang ke rumah murid karena proses pembelajaran bisa berlangsung secara daring.

Hal-hal yang Melatarbelakangi Orangtua Memilih Homeschooling

Menyikapi perubahan minat masyarakat dari sekolah reguler ke home schooling tentunya mengusik rasa penasaran kita yang belum pernah mencecap bagaimana sih rasanya sekolah dari rumah sendiri? Bahkan untuk warga Bandung sekitarnya, mungkin masih ada yang bertanya-tanya apakah benar sekolah dari rumah di Bandung lebih asyik dan efektif bikin anak jadi pintar?

Supaya tidak terbelenggu rasa penasaran berkepanjangan, sekaligus membuka jendela pengetahuan yang lebih luas lagi mengenai home schooling, ternyata inilah beberapa hal yang ternyata membuat para orang tua semakin yakin dengan cara belajar homeschooling Bandung:

Informasi mengenai home schooling semakin sarat dan mudah didapat. Semakin dalam pengetahuan seseorang terhadap suatu hal, semakin memudahkannya dalam menetapkan pilihan. Sejauh ini, informasi atau pemberitaan tentang homeschooling Bandung maupun di kota lainnya terbilang positif. Nyaris tak terdengar kabar-kabar miring dari penyelenggaraannya. Paparan informasinya begitu gamblang dan komprehensif. Itu yang membuat keraguan para orangtua terkikis dan mantap memilih homeschooling untuk putra-putri mereka.

Ada komunitas homeschooling Bandung. Komunitas turut berperan sebagai penyebar informasi ke khalayak ramai. Bahkan informasi yang keluar dari komunitas tak hanya bersifat tekstual, melainkan berdasarkan pengalaman mereka yang pernah mencoba sekolah dari rumah di Bandung. Anda pasti setuju, mendengar informasi dari mereka yang sudah mengalaminya langsung lebih meyakinkan ketimbang sekadar iklan yang memuat bahasa-bahasa promosi, bukan? Komunitas homeschooling menjadi wadah untuk saling bertukar informasi ataupun mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari mereka yang telah berpengalaman lebih dulu.

Tingkat kriminalitas yang semakin tinggi di kota-kota besar dan berkembang. Adapun motivasi lainnya yang membuat para orangtua makin mantap memilih homeschooling adalah tingkat kriminalitas yang semakin parah dari waktu ke waktu. Lebih-lebih di kota-kota besar dan berkembang. Pelaku kejahatan “mengintai” di segala tempat. Bahkan, di sekolah sekalipun. Anda pasti pernah mendengar/membaca berita tentang murid yang menjadi korban kejahatan gurunya sendiri (entah itu berupa kejahatan seksual, verbal, dan fisik) atau perundungan yang yang dilakukan teman-teman di sekolah, bukan? Wajar kiranya semua itu memunculkan rasa was-was di hati para orangtua bilamana anak-anak mereka bersekolah di luar. Dengan adanya homeschooling Bandung, para orangtua bisa ikut mengontrol keamanan dan kenyamanan anak-anak mereka selama proses pembelajaran berlangsung.

Kontaminasi dari pengaruh buruk lingkungan luar. Setiap orang perlu bersosialisasi dengan lingkungan luar rumah. Hanya saja, sebagian orang gagal memfilter dengan baik mana antara hal-hal terpuji dengan tercela. Apalagi untuk anak-anak di bawah umur yang rentan sekali terkontaminasi oleh hal-hal buruk. Mereka sangat mudah meniru apa yang mereka lihat atau dengar dari lingkungan sekitarnya. Banyak orangtua yang kaget ketika anak-anak mereka lancar berbicara kotor atau bersikap kasar padahal tidak pernah tidak pernah diajarkan seperti itu di rumah. Atas alasan tersebut, sebagian orangtua merasa lebih cocok memilihkan homeschooling bagi anak-anak mereka agar perkembangannya terpantau lebih optimal.

Biaya homeschooling Bandung semakin bervariasi. Dahulu, homeschooling identik dengan sekolah eksklusif yang diikuti oleh artis atau anak-anak orang kaya saja. Dapat kita maklumi karena memang dulu biaya homeschooling tergolong mahal dan jumlah sekolahnya tak banyak. Tak pelak hanya sebagian kalangan saja yang bisa mengikuti cara belajar informal seperti ini. Untungnya sekarang lembaga-lembaga penyelenggara home learning menjamur dimana-mana, lengkap dengan pilihan harga bervariasi. Sehingga kita punya lebih banyak pilihan dan dapat menyesuaikan dengan budget yang ada.

Hmm, kira-kira berapa ya budget yang harus disiapkan jika ingin memilih homeschooling Bandung?

Serba-serbi Biaya Home Schooling Bandung

Biaya pendidikan kerap jadi bahan pertimbangan bagi sebagian orangtua ketika ingin menyekolahkan anak-anak mereka. Tak jarang biaya jadi hambatan dalam memilih sekolah terbaik. Meski eksistensi lembaga-lembaga homeschooling ini nyata dan merata di seluruh Indonesia, namun masih banyak juga yang menyangka ini sekolah kalangan elite. Membutuhkan biaya besar apalagi di kota-kota besar. Sehingga membuat mereka mundur sebelum tahu yang sebenarnya.

Padahal, lembaga-lembaga homeschooling Bandung itu banyak sekali macamnya. Sama halnya dengan sekolah reguler, biaya pendidikannya pun bervariasi. Untuk wilayah Bandung sendiri, Flexi Homeschooling yang memiliki reputasi bagus sebagai salah satu lembaga penyelenggara sekolah berbasis home learning memberikan gambaran kasar mengenai biaya pendidikannya yakni berkisar 3-5 jutaan rupiah. Hampir setara dengan biaya di sekolah-sekolah reguler kota Bandung.

Range harga tersebut tergantung pada jenjang pendidikan yang diambil dan sistem belajar yang diinginkan seperti apa. Di Flexi Homeschooling terdapat dua jenis cara belajar, yaitu private one on one dan group class.

Private one on one terdiri dari satu murid dengan satu orang guru/pendamping. Cara belajar seperti ini biasanya dipilih oleh murid/siswa yang terikat dalam kondisi tertentu. Misal, berkarir sebagai artis atau atlet. Bisa juga karena kondisi kesehatan yang kurang stabil. Jadi penentuan jadwal belajarnya benar-benar sesuai dengan ketersediaan dan kesanggupan mereka.

Sistem pembelajaran private one on one ini memang lebih eksklusif dibandingkan group class. Karena itu biayanya agak lebih mahal ketimbang group class.

Group class, merupakan pembelajaran dengan sistem berkelompok. Praktiknya bisa secara daring maupun luring. Biasanya 50% daring dan 50% luring. Rerata tiap kelompok terdiri dari 3-5 orang saja dengan satu orang pendamping/pengajar. Saat luring, penentuan tempat belajarnya sangat fleksibel. Bisa pada kelas khusus, bisa juga atas kesepakatan bersama di suatu tempat yang nyaman.

See! Dengan biaya sekolah yang tidak terlalu mahal, anak Anda bisa mengikuti proses pembelajaran yang aman, nyaman, dan menyenangkan.

Menyingkap Alasan Homeschooling Berbayar

Home schooling terdiri dari dua gabungan kata yakni home yang berarti rumah dan schooling yang artinya sekolah. Maka secara keseluruhan terbentuklah sebuah makna yang berarti sekolah di rumah.

Konsep homeschooling ini sangat sederhana dan mampu menekan biaya-biaya pendidikan formal yang sebenarnya tidak terlalu banyak membawa dampak baik pada kecerdasan murid/siswa. Guru atau pendamping utama murid/siswa tak lain adalah orangtua mereka sendiri. Karena homeschooling termasuk sistem pembelajaran nonformal, maka orangtua tidak perlu terikat pada kurikulum dari pemerintah. Orangtua bebas menentukan materi apa yang cocok untuk diajarkan pada anak sesuai dengan karakter dan minat dari anak itu sendiri. Sehingga pengetahuan dan skill anak bertambah sebagai bekalnya menyongsong masa depan.

Tidak seperti di sekolah reguler, dimana setiap murid/siswa wajib mempelajari semua mata pelajaran yang disajikan, sekalipun minat dan bakatnya belum tentu mengarah ke situ. Tidak demikian pada praktik homeschooling.

Beberapa mata pelajaran bisa saja dipangkas total karena murid/siswa tidak memiliki kecenderungan pada pelajaran tersebut. Sebagai gantinya, mereka akan lebih banyak mempelajari hal-hal yang benar-benar sesuai dengan ketertarikan mereka. Maka dari itu jangan heran jika pelajaran homeschooling itu kadang jauh berbeda dari sekolah-sekolah reguler. Misal, pelajaran bercocok tanam (farming), kajian Al-Quran dan hadist, seni, dan lain sebagainya.

Di sinilah orangtua memegang tanggung jawab utuh. Bertindak sebagai guru yang sepenuhnya menyiapkan kurikulum sendiri, menentukan metode pelajaran dan kegiatan harian, hingga melakukan evaluasi. Orangtua dituntut fair agar kegiatan sekolah ini benar-benar bermanfaat untuk perkembangan anak.

Masalah yang kemudian timbul, akankah semua orangtua punya kemampuan dan keterampilan mendidik sebagaimana guru? Dapatkah orangtua meluangkan waktu di antara kesibukan lainnya untuk mendidik anak-anak mereka secara maksimal?

Atas dasar sejumlah keterbatasan yang dimiliki sebagian orangtua di muka bumi ini, maka pemerintah merasa perlu melibatkan lembaga-lembaga pendidikan dengan tenaga-tenaga pengajar profesional di dalamnya untuk mendampingi murid/siswa yang memilih bersekolah dari rumah.

Pemerintah juga menerbitkan regulasi mengenai pendidikan non formal sebagai payung hukum atas pelaksanaan program homeschooling. Sehingga pengajar dan peserta didik dapat menjalankan kewajiban masing-masing sebagaimana mestinya dan hak-hak mereka terjamin oleh undang-undang. Pergeseran konsep homeschooling itulah yang pada akhirnya membuat metode pembelajaran seperti ini jadi berbayar sampai sekarang.

6 Homeschooling Recommended di Kota Bandung dan Sekitarnya

Cukup banyak lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program homeschooling. Namun dari sejumlah pengalaman orang-orang yang tergabung dalam komunitas homeschooling bandung, hanya ada beberapa homeschooling yang really recommended, termasuk Flexi Homeschooling.

Buat Anda yang mungkin berencana menyekolahkan anak lewat jalur homeschooling, silakan catat 6 lembaga pendidikan tersebut sebagai bahan pertimbangan sebelum memilih:

Sabumi Muslim Homeschooling

Sabumi Muslim Homeschooling merupakan sebuah lembaga pendidikan homeschooling yang bersandikan Quran dan sunnah. Sangat ideal untuk para orangtua yang ingin mencetak generasi cerdas dan religius. Sarat akan materi-materi yang berhubungan dengan syariat Islam, namun dengan gaya pembelajaran yang santai dan kekeluargaan.

Windsor Homeschooling

Windsor homechooling juga kerap dibicarakan dalam komunitas homeschooling Bandung karena reputasinya bagus. Sekolah ini memang berkomitmen menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan siap menyongsong masa depan segala kompetensi yang dimiliki. Windsor homeschooling menyediakan 3 pilihan jenjang pendidikan setara SD, SMP, dan SMA.

Program paket A khusus untuk jenjang SD, paket B khusus untuk jenjang SMP, dan paket C khusus untuk SMA. Pada tahun kelulusan, semua peserta didik yang berhasil menyelesaikan ujian akhirnya dengan baik berhak mendapat ijazah sebagaimana sekolah reguler.

Focus Homeschooling

Tak kalah the best dengan dua nama sekolah sebelumnya, Focus Homeschooling juga layak diperhitungkan keberadaannya sebagai lembaga penyelenggara homeschooling. Secara garis besar sekolah ini bukan hanya ingin mencetak bibit-bibit unggul masa depan, tapi juga sumber daya manusia yang berkarakter dan bersendikan Pancasila.

Melibatkan tenaga-tenaga pengajar profesional di bidangnya, pengetahuan akademis dan non akademis murid/siswa akan diasah secara seimbang. Sehingga terbentuk pribadi yang siap menghadapi segala bentuk kemungkinan di masa depan.

Smart Talent Homeschooling

Smart Talent Homeschooling merupakan wadah khusus untuk anak-anak berbakat di luar jalur akademik. Sebagian orang mungkin tidak terlalu bagus dari sisi akademis, namun punya bakat khusus yang sangat potensial. Orang-orang dengan bakat khusus memerlukan wadah yang tepat untuk menyalurkan kemampuan yang mereka punya. Dengan begitu emosi dan mental mereka lebih sehat. Bakat yang terasah dengan baik juga dapat mengangkat kualitas diri mereka jadi lebih baik di tengah-tengah masyarakat.

So, jika Anda merasa si buah hati punya bakat tertentu, jangan pernah mengabaikan bakat tersebut begitu saja. Siapa tahu itu jalan mereka menuju sukses. Carilah sekolah yang dapat membimbing mereka mengembangkan bakat. Contohnya ya di Smart Talent Homeschooling ini.

Digy Homeschooling

Di Bandung juga ada yang namanya Digy Homeschooling. Secara garis besar konsep pembelajarannya sama dengan homeschooling-homeschooling sebelumnya. Hanya saja, suasana belajar dan teknik penyampaian materi dari tenaga pengajarnya mungkin berbeda. Bagi sebagian orang yang pernah mencoba belajar di sini, mengaku puas dengan hasil pembelajarannya.

Homeschooling Enterpreneur

Setiap orang hendaknya bukan hanya cerdas secara intelektual, namun juga gesit menangkap peluang usaha. Sudah bukan zamannya menjadi bawahan, melainkan menciptakan lapangan pekerjaan melalui kegiatan wirausaha. Nah, keterampilan berwirausaha itulah yang akan diasah sedemikian rupa pada Homeschooling Enterpreneur ini.

Seperti itulah gambaran dari homeschooling Bandung yang berhasil menarik perhatian dan minat para orangtua di Indonesia. Melihat perkembangan dunia saat ini, memang kemampuan akademik bukan satu-satunya modal untuk sukses. Explore bakat dan skill lainnya melalui pembelajaran-pembelajaran non formal.

Another Article

This article have

0 Comment

Leave a Comment